Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > Keluarga Merupakan ‘Anti Virus’ yang Ampuh dalam Pembentukan Sikap dan Karakter Anti Korupsi

Homepage

Keluarga Merupakan ‘Anti Virus’ yang Ampuh dalam Pembentukan Sikap dan Karakter Anti Korupsi

Selasa, 11-12-2018
Dibaca: 446

MUHAMMADIYAH.ID,BANTUL-  Pembentukan karakter anti korupsi harus dimulai sejak usia dini, dengan jalinan kebiasaan interaksi didalam keluarga. Hal ini diungkapkan Iwan Satriawan, Pakar Hukum Tatanegara Universitas Muhammadiyah yogyakarta (UMY) di sesi Seminar Pendidikan Anti Korupsi yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Pendidikan Agama Islam (HIMA PAI) UMY pada Senin (10/12) di Gedung Ibrahim, Kompleks Kampus Terpadu UMY.

Iwan Satriawan, yang juga termasuk dosen Fakultas Hukum UMY ini menekankan bahwa pendidikan itu dimulai dari keluarga. Menempatkan keluarga, khsusunya ibu sebagai madrasah pertama seperti yang di maksud oleh ajaran Islam.

"Madrasah pertama adalah keluarga, madrasah pertama dalam keluarga dalah seorang Ibu,” tambahnya.

Peran keluarga dalam pembentukan sikap dan karakter anti korupsi merupakan bekal bagi generasi penerus untuk dijadikan ‘anti virus’ dan mejauhkan dari godaan korupsi. Selain keluarga, Iwan menambahkan kunci untuk menutup pintu masuk korupsi yang akan menyerang generasi muda.

“Menanggulangi korupsi juga diperlukan reformasi budaya yang mendasar dan perubahan mindset,” ujar Iwan.

Seminar yang memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia  yang jatuh pada 9 Desember, HIMA PAI UMY mengambil tema  "Pendidikan Anti Korupsi dalam Perspektif Al-Qur'an” juga menghadirkan praktisi dan penyuluh anti korupsi pratama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Ari Sutantriyati.

Menguatkan pendapat yang disampaikan oleh Iwan, Ari menjelaskan bahwa peran keluarga dalam memberikan anti virus terhadap tindakan korupsi bisa dimulai ketika anak-anak masih balita.

“Pendidikan anti korupsi dimulai dari keluarga, disamping itu penanaman karakter anti korupsi juga dilakukan sejak usia dini pada anak berusia 4-9 tahun,” kata Ari memperkuat pendapat Iwan.

Menurutnya Penanaman karakter dapat dicerminkan dalam pola kehidupan sehari-hari dalam berkeluarga seperti kejujuran, keterbukaan, dan transparansi. Suksesnya pendidikan anti korupsi terletak pada beberapa pihak diantaranya keluarga, masyarakat, dan lingkungan sekolah. (a'n)


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website