‘Aisyiyah Ambil Peran dalam Tercapainya Kedaulatan Pangan
Dibaca: 134
MUHAMMADIYAH.ID, BANTUL – Isu pangan nyatanya sampai saat ini masih saja dikait-kaitkan dengan perempuan. Perempuan masih dianggap memiliki peran penting dalam pengelolaan pangan terutama di dalam keluarga.
Karena masih melekatnya peran tersebut pada perempuan, Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan (MEK) Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah memberi perhatian pada membangun kesadaran dan perilaku ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan warga, umat, dan masyarakat.
Beberapa kegiatan yang selama ini telah dilakukan, antara lain, optimalisasi pendampingan dan pembinaan ekonomi melalui program BUEKA (Bina Usaha Ekonomi Keluarga) di komunitas, mengembangkan usaha-usaha dalam meningkatkan keterampilan kelompok masyarakat khususnya kelompok mustad’afin, dan menguatkan posisi serta kondisi usaha mikro kecil yang dikelola perempuan dalam hal akses dan control terhadap sumber daya ekonomi.
Selain itu, dalam upaya menumbuhkan semangat dan membangun ketahanan dan kedaulatan pangan yang diharapkan, MEK PP ‘Aisyiyah juga menggelar Workshop Ketahanan Pangan Nasional yang diselenggarakan Sabtu 21 September hingga Ahad 22 September 2019 di Gedung AR B Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Kegiatan ini diikuti 23 perwakilan MEK Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) dan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) se-Indonesia.
Dikatakan Dyah Suminar, Ketua MEK PPA workshop nasional ini menjadi salah satu strategi dalam memotivasi, mendorong dan menggerakkan masyarakat melakukan berbagai upaya secara bersama-sama, mendukung pembangunan pertanian dan kemandirian pangan nasioanal demi terwujudnya kedaulatan pangan nasional.
“Momentum ini diharapkan sebagai tonggak MEK PP ‘Aisyiyah dalam meluaskan gerakan kemandirian pangan ‘Aisyiyah melalui pemanfaatan lahan pekarangan dan menggerakkan masyarakat untuk konsumsi pangan lokal,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua PP ‘Aisyiyah Latifah Iskandar mengatakan bahwa diadakannya workshop ini diawali dengan usaha-usaha pengembangan dan pendidikan pangan MEK PP ‘Aisyiyah.
“Melalui gerakan berbasis Pimpinan daerah kita semua mengaktualisasikan dari gerakan praksis tersebut. Kekuatan gerakan pemberdayaan sangat nyata, khususnya di jawa, jawa timur, mitra Pemerintah yang luas biasa,” kata Latifah.
Latifah dengan bangga mengatakan memang Pemerintah selalu mengajak ‘Aisyiyah dalam pemberdayaan masyarakat. Menurutnya itulah jawaban atas implementasi abad kedua gerakan ‘Aisyiyah sehingga gerakan ‘Aisyiyah menjadi pioneer perempuan berkemajuan dapat terus berjalan.
“Kita selalu menyebutkan perempuan berkemajuan, bagaimana sebenarnya perempuan berkemajuan? Insyaallah perempuan berkemajuan ini selalu mencerahkan. InsyaAllah aisyiyah mencanangkan dakwah lintas batas,” pungkasnya.
Selain seminar, kegiatan ini juga dibarengi denga pameran produk-produk pangan ‘Aisyiyah dari setiap daerah. (Syifa)
Tags:
Arsip Berita