Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > Dokter dan Perawat Muhammadiyah Ditempa Jadi Tim SAR

Homepage

Dokter dan Perawat Muhammadiyah Ditempa Jadi Tim SAR

Kamis, 23-03-2017
Dibaca: 470

 

MUHAMMADIYAH.OR.ID, KUDUS - MDMC Jawa Tengah kembali menggelar pendidikan dan latihan SAR (search and rescue) di Lereng gunung Muria, Kudus dan waduk Gembong Pati selama tujuh hari. Namun ada yang berbeda pada diklat kali ini, pasalnya peserta yang ikut serta dalam diklat yang diselenggarakan 13-19 Maret 2017 ini adalah dokter dan perawat rumah sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Jawa Tengah.

Diklat yang mengambil lokasi di alam bebas dan cenderung ekstrim ini merupakan pengalaman pertama bagi para dokter dan perawat. “80% peserta Diklat ini belum pernah mendaki gunung apalagi berenang di waduk. Bagi kami para instruktur ini juga pengalaman pertama kali menangani dokter dan perawat”, tegas Fathul Faruq selaku koordinator instruktur.

Konsep Diklat SAR MEDIS ini diilhami oleh sejarah pendirian PKO oleh Kyai Sujak. Muhammadiyah bergerak atas dasar kemanusiaan, kerelawanan dan profesionalisme. Dalam hal bekerja menolong manusia maka tidaklah cukup hanya sekedar niat menolong tetapi juga harus dibekali dengan ilmu dan ketrampilan yang cukup serta mental yang memadai.

Ini pula yang mendorong MDMC dan MPKU Jawa Tengah menggelar Diklat SAR Medis. Tenaga medis Muhammadiyah wajib mempunyai kemampuan bekerja di lapangan atau di lokasi bencana dalam kondisi serba terbatas dan kerap tidak menentu. “Konsep dasarnya sama seperti Diklat SAR Muhammadiyah  yang sudah kami selenggarakan sejak 2010. Kami tambahkan materi medis yang tidak diterima di bangku kuliah”, pungkas Faruq.

Dalam konsep gawat darurat dan kebencanaan, tenaga kesehatan dituntut untuk juga bekerja di luar rumah sakit. Hal ini juga telah dilakukan Muhammadiyah sejak tahun 1917 pada saat mengorganisir bantuan kemanusiaan dan memberangkatkan relawan untuk membantu korban letusan Gunug Kelud.

Sementara itu Ketua MDMC Jawa Tengah, Naibul Umam menyebutkan Diklat ini merupakan tindak lanjut dari MoU yang ditandatangani bersama MDMC dan MPKU Jawa Tengah. “Kami sepakat untuk melakukan kegiatan peningkatan kapasitas personil dan kelembagaan terutama rumah sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah” ungkap Umam.

Menurutu Umam, antusiasme rumah sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah Jawa Tengah dalam mengikuti diklat relatif baik, hal itu dapat dilihat dari jumlah peserta yang ikut serta yakni sebanyak 33 orang. Ia juga berharap dengan adanya pelatihan ini tenaga medis Muhammadiyah dapat bertugas di garis depan saat operasi SAR dan juga bertindak sebagai tim aju bencana.

“Setelah ini kami juga akan menggelar kegiatan bersama MPKU Jawa Tengah untuk program Rumah Sakit Aman bagi RSM/A se-Jawa Tengah (Rumah Sakit Siaga Bencana). Keberadaan dan peran alumni Diklat SAR Medis ini sangat menentukan keberlangsungan program tersebut”, tutup Umam. (raipan)

 

Sumber: MDMC Jawa Tengah

 

 

 


Tags: muhammadiyah, dokter, perawat, sar
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: daerah



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website