Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > Gus Sholah Ajak Mahasiswa UMM Miliki Jiwa Humanis

Homepage

Gus Sholah Ajak Mahasiswa UMM Miliki Jiwa Humanis

Senin, 03-04-2017
Dibaca: 301

MALANG, MUHAMMADIYAH.OR.ID – Pimpinan dan pengasuh pondok pesantren Tebuireng Jombang, KH. Salahudin Wahid hadir di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu (1/4).

Ulama yang akrab disapa Gus Sholah ini menyambangi kampus putih untuk memberi kuliah umum bertema “Humanisme Islam dalam Kehidupan Materialistik-Hedonistik” di Masjid A.R. Fachruddin UMM.

Dalam kajiannya di UMM, Gus Sholah mengatakan humanisme sering dimaknai sebagai bagian yang terpisah dari nilai-nilai spiritual transenden.

Masyarakat seharusnya mempunyai harkat, martabat, dan kemampuan untuk memutuskan masa depannya. Namun, memasuki era posmodernisme, manusia malah menjadi kelompok mu’tazilah, memisahkan diri dari agama dan menentukan hidup dengan caranya sendiri.

Humanisme dikenal sejak awal kehidupan Islam. Banyak ayat dalam Al-Quran yang juga menerangkan hal ini. Salah satunya yang sering diungkapkan KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, yakni surat Al-Maun.

Surat ini, lanjut Gus Sholah menyinggung bahwa manusia yang mendustakan agama adalah mereka yang menghardik anak yatim dan tidak memberi makan orang miskin. Inilah bukti bahwa Islam menjunjung tinggi humanisme.

“Manusia berasal dari Tuhan dan akan kembali ke Tuhan. Dikirimkan ke bumi untuk menjadi khalifah, menjadi wakil Tuhan Tuhan, jadi lengkapilah dengan kemampuan untuk mempergunakan akal. Inilah humanisme Islam,” ujar Gus Sholah.

Sementara itu, lanjut Gus Sholah, masyarakat Indonesia tak pantas menganut prinsip hedonisme dan matrealisme. Hedonisme adalah paham yang menganut bahwa hidup mesti digunakan untuk kepuasan diri. Sedangkan matreliasme beranggapan bahwa hidup adalah materi, tak ada yang selain itu. Selain bertentangan dengan falsafah hidup bangsa Indonesia, hal ini tentunya bertentangan dengan nilai-nilai Islam.

Gus Solah juga mengungkapkan ketidaksetujuannya akan slogan yang sering terdengar muda foya-foya, tua kaya-raya, mati masuk surga.

“Indonesia akan mendapat bonus demografi pada 2020 sampai 2030 nanti. Ini adalah potensi yang luar biasa, jadi harus digunakan untuk berkarya lebih. Tidak mungkin lah, mudanya foya-foya tuanya kaya raya, matinya masuk surga,” tuturnya.

Namun, ada hal-hal yang mengancam bonus demografi yang makin marak di Indonesia. Oleh karenanya, Gus Sholah berpesan pada para pemuda untuk menjauhi ancaman itu. “Rokok, narkoba, gizi buruk, dan hedonisme ini,” pungkasnya.

Sementara itu, dalam sambutannya Rektor UMM Fauzan menegaskan kuliah umum oleh tokoh agama ini adalah sebagian dari upaya UMM untuk berkontribusi dalam memperbaiki karakter mahasiswa. (dzar)


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website