Indonesia Miliki Potensi Sebagai Kekuatan Besar Dunia
Dibaca: 415
MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Anwas Abbas, mengutarakan rasa pesimisnya terhadap umat islam. Bahwa apakah umat islam mampu bangkit ataukah tidak. Hal itu ia sampaikan dalam pengajian bulanan Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang digelar Jum’at (7/4) di Gedung Dakwah Kantor PP Muhammadiyah, Menteng Jakarta Pusat.
Namun pandangan itu seketika berubah kala dirinya mengingat potongan fiman Allah dalam surat Ali Imran ayat 140 yang berbunyi; Dan era itu (kejayaan dan kehancuran) akan kami pergilirkan diantara manusia. “Maka mulailah optimis saya, kalau begitu bangsa saya yang hari ini dimasukan dalam kategori Negara terbelakang ada opportunity untuk bisa memimpin dunia,” pungkas Anwar.
Berdasarkan ayat tersebut Anwar mengungkapkan bahwa dirinya membuat sebuah pemetaan, sebagaimana telah diketahui bersama, sejak era Nabi Adam hingga saat ini banyak sekali kerajaan atau bangsa yang berjaya pada masanya namun hancur di kemudian hari.
Sebut saja kerajaan seperti Bizantium, Daulat Persia, Daulat Bani Umayyah termasuk Daulat Bani Abbasyiyah dan Turki Usmani yang hancur setelah meraih kejayaannya. Maka jika mengacu pada ayat tersebut kejayaan Eropa dan Amerika yang dipertahankan dengan sekuat tenaga oleh bangsanya suatu hari juga akan menemui masa kehancuran, karena itu merupakan sunatullah. “Yang jadi pertanyaan adalah kalu era Eropa dan Amerika ini berakhir siapa yang akan menggantikan?” kata Anwar.
Anwar melanjutkan menurut pakar ekonomi dunia, Milton Griffits mereka yang mampu menguasai sumber daya material, maka suatu bangsa akan menguasai ekonomi dan politik.
Indonesia menurut prediksi para peneliti dan pakar ekonomi dunia memiliki potensi untuk menjadi kekuatan besar dunia. Meski sumber daya di Indonesia baru dikuasai oleh 1 persen penduduknya, namun itu akan menjadi modal untuk bangsa Indonesia dalam membuktikan prediksi tersebut,
Maka untuk mencapai itu bangsa Indonesia terutama umat muslimnya harus mempelajari enam hal dari bangsa lain. “Semangat dan gairah mereka untuk berbisnis jauh lebih tinggi dari kita, mereka kalau berbisnis fokus, kerja keras, memiliki ilmu berbisnis, mampu membangun jaringan dan terakhir harus rukun dengan pasangan,” tutup Anwar. (raipan)
Tags: muhammadiyah, ekonomi, bangsa, indonesia, kekuatan
Arsip Berita