Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

MUHAMMADIYAH.OR.ID, BOGOR– Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris STKIP Muhammadiyah Bogor menyelenggarakan program kuliah wawasan budaya tema “Viewing the Culture Further”,Sabtu (8/4). Program ini diperuntukkan bagimahasiswa program studi pendidikan bahasa Inggris untuk menunjang tercapainya output learningmasing-masing kurikukulum setiap semesternyayaituSpeaking for Interpersonal Communicationuntuk semester 2, Academic Speaking untuk semester 4 dan Cross Cultural Understanding untuk semester 6. 

Abel Flores Wansink, Language Consultantdari ARCh Language Trainingmenjadi dosen tamu dari Belanda yangdiundang untukmemaparkan ihwal kebudayaan diBelandakepada seluruh peserta. Menurut Abel,banyak nilai sosial dan budaya seperti kedisiplinan dan sikapmasyarakat Belanda dalam menjaga kebersihan lingkungan dapat menjadi contohbagi masyarakat Indonesia yang masih sangat sering  dijumpai tidak begitu peduli dengan kebersihan lingkungannya. Selain Abel, turut menjadi pembicara yakniSaefullah Nur, salah satu alumni program studi pendidikan bahasa Inggris STKIP Muhammadiyah Bogor yang berbagi pengalaman tentang budaya dan dinamika sosial di beberapa negara yang pernah ia kunjungi.

Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa InggrisSTKIP Muhammadiyah Bogor, Rudi Haryono menyampaikan dalam sambutannya kegiatan kuliah wawasan bertujuan untuk pemahaman lintas budaya (Cross Cultural Understanding) kepada peserta. Sehingga tumbuh toleransi, apresiasi dan empati terhadap budaya bangsa lain.

“Dengan adanya pemahaman lintas budaya, diharapkan tidak akan terjadilagimiskomunikasi dan buruk sangka (prejudice) terhadap kultur bangsa lain. Karena terjadinya miskomunikasi dan konfrontasi antar budayaselama ini banyakdisebabkanolehtidak adanya pemahaman lintas budaya yang utuh”, ungkap Rudi.

Sedangkan Ramdan Nugraha, Ketua Panitia mengatakanforum diskusi dalam kegiatan ini menjadi salah satu aspek paling penting yang jangan sampai hilang dilingkungan kampus sebagai bukti tanggung jawab atas kehadiran para intelektual menyikapi berbagai isu dan masalah yang harus diatasi ditengah masyarakat.

“Kegiatan ini merupakan salah satu peran kampus untuk mencerdaskan dan mencerahkan paradigma berpikir masyarakat yang solutif dan humanis dengan memberikan pemahaman kebudayaan baik lokal maupun internasional,” jelasnya. (syifa)

Kontibutor : Sulthon Airf Rakhman 

Kategori: daerah

• 2020
• 2019
• 2018
• 2017
• 2016
• 2015
• 2014
• 2013
• 2012
• 2011