Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > Guru Muhammadiyah Harus Mampu Membentuk Positioning

Homepage

Guru Muhammadiyah Harus Mampu Membentuk Positioning

Senin, 10-04-2017
Dibaca: 328

 

MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA– Memperingati Milad POSSMA(Paguyuban Orang Tua Siswa Sekolah Muhammadiyah)  yang ke-11, SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat menyelenggarakan workshop yang bertajuk “Terima Kasih Guruku” pada Sabtu (8/4) di Ballroom lantai 5 Hotel Aston Solo.

Workshop “Terimakasih Guruku” menghadirkan pembicara motivator nasional dari Indonesia Syiar Network (ISN) yakni Imam Subchan. Dalam acara tersebut, Imam Subchan mengajak kepada guru dan orang tua untuk mengenal siapa diri kita (who am I) dan menemukan nilai-nilai apa yang kita pegang. Para peserta diajak berinteraksi untuk mengetahui perubahan yang sedang terjadi dan melakukan positioning diri. Penting bagi diri kita jika mau sukses untuk belajar bagaimana memosisikan diri jika perubahan terjadi.

if You are not branding yourself, You can assured that others are doing it for You,” ujar Imam Subchan kepada peserta.

“Ada 80 guru dan karyawan serta kurang lebih 30 perwakilan komite dari jenjang KB- TK, SD, SMP, dan SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta yang terlibat sebagai peserta dalam acara tersebut,” ungkap Aryanto selaku Humas sekolah.

Ia menambahkan memang acara ini diselenggarakan oleh POSSMA Kottabarat Surakarta sebagai bentuk apresiasi guru dalam mendedikasikan mendidik siswa di sekolah. Selain itu, tujuan acara ini adalah bukan mengevaluasi tugas guru melainkan mengajak mengenal siapa diri kita sebenarnya (self identity). Sasaran lain adalah membangun sinergitas orang tua dan guru dalam hal mendidik anak sehingga dapat berdampak baik untuk anak itu sendiri.

Dalam acara tersebut juga hadir seorang pengajar dari Pulau Kawio Kepulauan Sangihe, Oki. Ia berbagi pengalaman susah senang mengajar di pulau terluar dan terpencil di Indonesia. Selain itu, Dhian Lestari Hastuti ( Dhee) salah seorang pengajar yang baru pulang dari Gorontalo, juga berbagi pengalaman tentang bagaimana menjadi pengajar yang kreatif.

“Peserta antusias untuk mengikuti rangkaian acara dari awal sampai akhir. Memang acara sangat menyenangkan karena pemateri selalu membungkus materi dengan game dan interaksi peserta,” tutupnya. (syifa)

 

Kontributor : Aryanto

 


Tags: muhammadiyah, guru, positioning, siswa
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: daerah



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website