Terapkan Ajaran KH. Dahlan, MDMC Jawa Tengah Kukuhkan Tim SAR Medis Muhammadiyah
Dibaca: 390
MUHAMMADIYAH.OR.ID, BOYOLALI – MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center ) Jawa Tengah mengukuhkan Tim SAR Medis Muhammadiyah pada Kamis (13/4), di Aula H. Djalal Sayuti RS PKU Aisyiyah Boyolali Jawa Tengah yang terdiri dari 33 orang perawat dan dokter dari 16 RSMA se-Jawa Tengah yang telah menyelesaikan Diklat beberapa waktu yang lalu.
Acara yang berlangsung khidmat itu disaksikan langsung Kyai Tafsir, Ketua PWM Jawa Tengah. dalam tausyiyahnya, beliau menegaskan kembali ajaran Kyai Ahmad Dahlan bahwa prinsip kerja dan filosofi gerakan PKO pada dasarnya memberikan pertolongan kepada manusia dimanapun dia berada, kapanpun kondisinya dan kepada siapapun yang memerlukan.
“Ajaran Ahmad Dahlan ini sangat kosmopolit ketika masih banyak orang yang belum memikirkannya. Ahmad Dahlan juga mengajarkan bagaimana sebagai orang Muhammadiyah harus bisa bekerjasama dengan kelompok apapun bahkan yang berbeda agama dan kepercayaan”, imbuh Kyai Tafsir yang sehari-hari bekerja sebagai Dosen di UIN Walisongo Semarang.
Pengukuhan ditandai dengan pembacaan ikrar Tim SAR Medis angkatan 1 yang dipimpin oleh Kapuk, perawat dari RS PKU Muhammadiyah Surakarta. Ikrar diawali dengan mengucapkan syahadat dan dilanjutkan dengan menegaskan empat pernyataan ikrar.
Dalam kesempatan itu juga hadir Ketua MPKU Jawa Tengah, dr. Ibnu Yaseer, yang sekaligus memberikan sambutan dan menegaskan bahwa Rumah Sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah Jawa Tengah selain memberikan pelayanan kepada masyarakat juga harus memiliki nilai lebih sebagai rumah sakit siaga bencana.
“RSMA harus bisa menerapkan prinsip kedaruratan bencana dalam perilaku keseharian dan siap sedia ketika dibutuhkan. Maka kami berharap setelah ini segera terbentuk Disaster Medical Committee (DMC) di setiap RSMA se-Jawa Tengah,” ucapnya.
Ibnu juga menambahkan bahwa saat ini Muhammadiyah Jawa Tengah memiliki 37 RSMA. Pihaknya akan memastikan di akhir tahun 2019 Muhammadiyah Jawa Tengah mempunyai 47 RSMA. “Dan kita dorong setiap RSMA mempunyai dokumen Hospital Disaster Plan (Hosdip) atau dokumen rencana penanggulangan bencana rumah sakit”, tegasnya.
Menanggapi apa yang disebutkan Ibnu, Naibul Umam, Ketua MDMC Jateng menegaskan kembali komitmennya untuk membantu MPKU dalam meningkatkan kapasitas RSMA se-Jawa Tengah.
“Gerakan bersama ini kami teguhkan dengan kegiatan-kegiatan yang nyata. Kita mulai dari pengukuhan SAR Medis yang akan berlanjut dengan pembentukan DMC dan penyusunan Hosdip sebagaimana disebutkan Pak Ibnu tadi”, imbuhnya.
Terbentuknya Tim SAR Medis Muhammadiyah ini diilhami oleh sejarah pendirian PKO Muhammadiyah, bergerak atas dasar kemanusiaan, kerelawanan dan profesionalisme. Dalam hal bekerja menolong manusia maka tidaklah cukup hanya sekedar niat menolong tetapi juga harus dibekali dengan ilmu dan ketrampilan yang cukup serta mental yang memadai. (raipan)
Sumber: MDMC Jawa Tengah
Tags: muhammadiyah, mdmc, medis, sar
Arsip Berita