Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > Indahnya Sekolah dengan Nuansa Islami

Homepage

Indahnya Sekolah dengan Nuansa Islami

Senin, 01-05-2017
Dibaca: 427

 

Oleh Azizah Nurul Husnaini

(Mahasiswa S2 Magister Pendidikan Vokasi UAD– Guru SMK Muhammadiyah Mungkid)

 

Terdegradasinya penanaman pendidikan karakter disekolah akhir-akhir ini sangat dirasa oleh komponen sekolah. Pendidik yang hanya menggugurkan kewajiban mengajar dan peserta didik yang datang kesekolah sebagai formalitas kepada orang tua, hal itu membuat hati ini teriris sedih mau dibawa kemana masa depan negara dan anak bangsa. Sebenarnya pendidikan karakter tidak hanya dapat dilakukan di dalam sekolah, namun juga dapat ditanamkan pada lingkungan anak.

Namun, karena kepedulian pendidikan karakter yang sangatlah minim nampaknya orang tidak peduli seperti air mengalir tidak tahu kemana ia berlabuh. Penanaman pendidikan karakter dapat dimulai dari hal kecil, seperti membuang sampah pada tempatnya, membereskan bangku seusai pelajaran, ataupun berdo’a sebelum beraktifitas. Dimulai dari penanaman yang kecil itulah pendidikan karakter dapat dimulai yang selanjutnya dapat diteruskan pada tingkat yang lebih tinggi.

Jumlah sekolah di Indonesia sangatlah banyak terutama sekolah swasta seperti jamur yang tersebar dimana-mana. Namun, esensi semua sekolah sama yaitu mendidik dan mencerdaskan anak bangsa. Bersamaan hal itu, jumlah peserta didik yang mengenyam bangku sekolahpun sama banyaknya sehingga semua wajib bekerjasama dengan baik untuk mendidik dan mencerdaskan anak bangsa tersebut. Sekolah yang menjadi rumah kedua anak setelah rumah utamanya memliki peran penting dalam menciptakan anak pintar, anak berbudaya, anak terdidik, dan anak yang cinta akan agamanya.

Ketika kita bersekolah pada umumnya ilmu yang didapatkan sekedar ilmu pendidikan umum semata, namun ketika kita bersekolah pada sekolah bernuansa islami maka kita mendapatkan lebih dari hal itu. Kita akan mendapatkan ilmu tambahan berupa ilmu agama yang akan kita bawa hingga akhir zaman kelak.

 Budaya yang dibangun pada sekolah bernuansa islami sangatlah menjunjung nilai santun, nilai agamis, nilai menusiawi, dan nilai sosial. Sebenarnya itulah yang dibutuhkan orang tua ketika menitipkan anaknya di sekolah, mendapatkan ilmu lebih dari sekedar ilmu umum. Dapat kita lihat budaya yang diterapkan sekolah bernuansa islami sangatlah kental, dimulai dari setiap pagi sebelum jam pelajaran dimulai peserta didik membaca ayat suci Al-Qur’an dan terjemahannya, hal itu dapat meningkatkan rasa tau tentang islam dan rasa cinta terhadap Al-Qur’an. Selain itu, ada juga yang melafalkan asmaul husna. Dimana Allah telah menjanjikan kepada kaum muslim yang mampu mengamalkan 99 asmaul husna surgalah janjinya. Dimulai dari menghafal sedikit demi sedikit maka akan diamalkanlah amalan tersebut. Selain hal itu, pada umumnya sebelum jam pelajaran dimulai peserta didik memanjatkan do’a kepada Allah agar keberkahan menyelimuti kita semua disaat proses belajar mengajar.

Selepas dari kegiatan sebelum jam pelajaran dimulai, ketika jam istirahat datang peserta didikpun dilatih untuk melaksanakan sholat duha baik berjamaah ataupun munfarid (sendiri) yang mana esensi dari sholat duha yaitu melancarkan rezeki. Selain sholat duha, peserta didik pun dilatih untuk selalu melaksanakan sholat dzuhur dan ashar berjama’ah. Pendidik pun mengajarkan pentingnya ilmu agama melebihi pentingnya ilmu duniawi. Meskipun dirasa berat ketika amalan-amalan tersebut dilaksanakan secara bersamaan akan terasa ringan. Tak lupa juga, selepas pelajaran usai mereka selalu menutup pertemuan hari itu dengan berdo’a juga yang harapannya keselamatan dan keberkahan selalu menyelimuti setiap kegiatan yang dilaksanakan.

Penanaman itulah dirasa penting, untuk menjadikan anak-anak bangsa yang agamis. Karena, dimulai dari penanaman peserta didik yang agamis akan memunculkan nilai-nilai positif lainnya seperti peduli terhadap sesama dan toleransi umat beragama. Pemberian yang paling utama orang tua kepada anaknya yaitu pembelajaran akhlak dan budi pekerti yang baik. Jadi, sepandai-pandainya anak namun jika tidak memiliki akhlak dan budi pekerti yang baik sama saja tak berti. Sesuai dengan perkataan yang disampaikan oleh Prof. Slamet Imam Santoso bahwasannya “Kalau manusianya baik, maka barang yang rusak akan diperbaiki. Kalau orangnya rusak, maka barang yang baik akan dirusak, sesuai dengan selera yang merusak”. Itulah indahnya bersekolah bernuansa islami karena akan tercipta anak baik yang  menjaga dan melestarikan bangsa. 

Foto: Ilustrasi


Tags: muhammadiyah, pendidikan, sekolah, islami
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: nasional



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website