Muhadjir: Muhammadiyah Harus Terus Menunjukkan Eksistensinya
Dibaca: 406
SLEMAN, MUHAMMADIYAH.OR.ID – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muhadjir Effendi, menilai sudah tidak bisa tanpa kita menunjukkan eksistensi Muhammadiyah, sebagai kekuatan organisasi yang besar, anggota dan simpatisan Muhammadiyah bisa ditaksir ada di atas 40 juta lebih.
"Gampang ngitungnya, kalau ada 500.000 mahasiswa yang kuliah di PTM, kemudian dia dari keluarga, suami istri dan simpatisan berarti ada sekitar 1,5 juta, belum punya kakak adik, tetangga, dan simpatisan Muhammadiyah”, ujar Muhadjir Effendi saat menghadiri Rembug Nasional Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Kamis (18/5).
Muhadjir menambahkan sekarang ini tidak ada tradisi di Muhammadiyah itu misalnya orang tua yang menyekolahkan anaknya di sekolah Muhammadiyah itu dibina dan dirumat sehingga menjadi simpatisan Muhammadiyah, atau paling tidak punya sikap positif terhadap Muhammadiyah.
“Kita tidak terbiasa atau belum terbiasa membangun relasi yang baik dengan pasien-pasien yang ada di rumah sakit, kita hanya melihat orang-orang datang ke Rumah sakit Muhammadiyah hanya berobat saja, bukan orang yang mestinya didakwahi, diajak beramar-ma'ruf nahi munkar, bahkan tidak dikenalkan apa Muhammadiyah itu, yang penting dia datang berobat, sembuh, selesai. Itulah yang membuat kita sering tidak memiliki keterikatan antara rumah sakit dengan pasien. saya kira itu tidak dapat dipertahankan lagi,” ungkapnya.
Belum lagi, kata dia, sekolah Muhammadiyah, berapa juta anak yang sekolah di sekolah Muhammadiyah, tapi apa betul orang tuanya sudah kita pelihara, sudah kita bina, kita arahkan menjadi bagian dari Keluarga besar Muhammadiyah.
Inilah menurut Muhadjir dalam Muktamar Muhammadiyah di Makassar 2015 lalu digulirkan dakwah komunitas, Muhammadiyah memelihara kantong-kantong, basis-basis dimana Muhammadiyah bisa dikembangkan.
“Lebih kongkrit Muhammadiyah itu sebenarnya, kalau mereka menjadi simpatisan, kalau kebetulan dia orang yang mampu, bisa memberikan donasi-donasi untuk mengembangkan amal-amal usaha Muhammadiyah,” tambah dia.
Tidak ada satupun organisasi di dunia ini yang memiliki disiplin seperti Muhammadiyah, lanjut Muhadir, terutama di dalam mengelola kehartabendaannya.
“Tanya bu Ketua Umum 'Aisyiyah ini, bagaimana membesarkan Universitas 'Aisyiyah ini, tapi saya jamin tidak ada satupun mereka yang ikut mengelola ini punya saham di sini, pasti tidak ada, semua ini menjadi milik Muhammadiyah, semua tanah menjadi milik PP Muhammadiyah, nggak ada pikiran tergoda, saya kan sudah ikut membantu membesarkan, saya harus ikut punya dong, itu pasti tidak ada,” tambahnya.
Menurutnya, Kalau ada anggota di organisasinya yang mencoba-coba ingin melakukan itu, pasti ada hukum sosial ada sanksi sosial yang otomatis bekerja di dalam mesin organisasi Muhammadiyah itu, orang itu pasti terlempar.
“Sudah terbukti, beberapa kali orang yang membesarkan AUM, orang itu ingin mengambil, orang itu pasti terlempar di dalam,” ungkapnya.
“Saya 16 tahun menjadi rektor di UMM, tidak ada satupun tanah itu milik atau atas nama saya, semua itu milik PP Muhammadiyah,”, lanjut mantan Rektor UMM ini.
Di Muhammadiyah itu sudah berjalan, dan menjadi tradisi organisasi yang sangat mengakar. dan yang membuat masyarakat percaya kepada Muhammadiyah. Kekuatan Muhammadiyah dalam percaturan Nasional tidak dapat diragukan lagi keterlibatannya. (adam/dzar)
Tags:
Arsip Berita