Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > Buktikan Muhammadiyah Cinta Kebudayaan, LSBO Gelar Pagelaran Wayang Kulit

Homepage

Buktikan Muhammadiyah Cinta Kebudayaan, LSBO Gelar Pagelaran Wayang Kulit

Rabu, 14-06-2017
Dibaca: 647

MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggelar acara silaturahim dan buka puasa bersama di Aula Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jl. Menteng Raya 62 Jakarta, Senin (12/6) malam.

Tidak hanya silaturahim dan buka puasa bersama, LSBO PP Muhammadiyah juga menyajikan pagelaran Wayang kulit dengan dalang cilik dari SD Muhammadiyah Limau, yang dihelat selepas shalat isya.

Turut hadir dalam acara tersebut Muhadjir Effendi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Suyatno Bendahara Umum PP Muhammadiyah, Hajriyanto Y. Thohari Ketua PP Muhammadiyah, El Manik Pengurus LSBO PP Muhammadiyah, serta penikmat wayang kulit lainnya.

Hajri menilai kegiatan ini merupakan acara yang sangat baik, kreatif dan sangat inovatif, dengan gelaran ini LSBO PP Muhammadiyah turut memberikan sumbangan yang sangat penting bagi pengembangan kebudayaan di Indonesia. Menurutnya acara semacam ini harus terus menerus dilakukan oleh Muhammadiyah.

“Karena Muhammadiyah adalah sebuah gerakan kebudayaan, gerakan kultural, karena itu acara-acara kultural itu harus banyak diselenggarakan oleh Muhamamdiyah, nah disinilah letak pentingnya LSBO,” pungkas Hajri yang sempat diminta nasihatnya oleh dalang cilik.

Hajri berharap setiap kegiatan yang diadakan LSBO dapat diketahui oleh seluruh Indonesia bahkan di luar negeri. Oleh karena itu dari segi pemberitaan harus bagus dan bila perlu agar menjalin kerjasama dengan media masa.

Sementara itu Muhadjir Effendi mengapresiasi inisiatif LSBO PP Muhammadiyah dalam menggelar wayang kulit di malam nuzulul quran ini. Menurutnya ini marupakan cara berbeda dalam memperingati malam diturunkannya Al-Quran.

“Ini memberikan warna lain di dalam mengisi malam nuzulul quran dan mengingatkan kita bahwa wayang purwo itu dulu mestinya sampai sekarang, menjadi alat dakwah yang berbasis kebudayaan dan ini saya kira perlu dilestarikan dan kalau bisa dikembangkan untuk masa yang akan datang,” pungkas Muhadjir.

Pada kesempatan itu Muhadjir ditantang oleh dalang cilik untuk menunjukkan kemampuannya mendalang, namun karena tidak bisa (mendalang), Menteri yang juga Ketua PP Muhammadiyah ini memilih untuk membawakan tembang Lir Ilir. (raipan)

 


Tags: muhammadiyah, budaya, wayang, kulit
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: nasional



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website