BPBD Kalteng Instruksikan Seluruh Fasilitas Kesehatan di Kalteng Adopsi Konsep RS Aman Bencana Muhammadiyah
Dibaca: 396
MUHAMMADIYAH.OR.ID, PALANGKA RAYA - Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) telah menginisiasi konsep Rumah Sakit Aman Bencana (RSAB) untuk pertama kalinya di Indonesia. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Tengah (Kalteng) kemudian menginstruksikan kepada seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di seluruh Kalteng untuk mengadopsi konsep RSAB Muhammadiyah tersebut.
Instruksi itu disampaikan oleh BPBD dalam Pertemuan Para Pihak Penanggulangan Bencana Kota Palangka Raya di Hotel Neo Palangka Raya pada Jumat (7/7).
Konsep RSAB Muhammadiyah merupakan konsep pertama di Indonesia yang menitikberatkan pada rumah sakit dengan mengintegrasikan masyarakat di sekitar rumah sakit agar siap siaga dalam kondisi darurat dan bencana. RSAB diimplementasikan melalui pelatihan, lokakarya, dan simulasi yang diperuntukkan bagi manajemen rumah sakit dan masyarakat yang berada di sekitar rumah sakit.
Untuk itu Muhammadiyah bersama BPBD dan Dinas Kesehatan di Provinsi Kalimantan Tengah pada 7 Juli 2017 melakukan pembahasan bersama di RSI PKU Muhammadiyah Palangka Raya dengan melibatkan masyarakat di Kelurahan Langkai dan Kelurahan Menteng di Kota Palangka Raya.
“RSI PKU Muhammadiyah Palangka Raya menjadi percontohan dalam kesiapsiagaan rumah sakit. Harapannya rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya di Kalimantan Tengah meniru dan belajar mengenai kesiapsiagaan rumah sakit dan masyarakat kepada Muhammadiyah,” terang Rivianus Syahril Tarigan, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Kalimantan Tengah.
Mengingat Indeks Risiko Bencana di Kota Palangka Raya cukup tinggi dengan potensi ancaman bencana asap, angin puting beliung, dan banjir, maka keterlibatan masyarakat menjadi penting, karena masyarakat sebagai garda depan dalam penanggulangan bencana. “Kami akan bicara ke rumah sakit-rumah sakit lain agar mencontoh RSI PKU Muhammadiyah Palangka Raya,” pungkasnya.
Dalam pertemuan tersebut hadir pula para pihak se-kota Palangka Raya yang bertanggung jawab dalam penanggulangan bencana untuk bersama-sama mengkoordinasikan sumber daya yang dimiliki untuk nantinya dimanfaatkan bersama apabila bencana datang.
Kesiapsiagaan rumah sakit dan kesiapan masyarakat akan dilatih kembali hingga Desember 2017 dengan melakukan kegiatan simulasi bencana Kota Palangka Raya dengan melibatkan para pihak penanggulangan bencana. (raipan)
Sumber: Aulia/HPCRED-MDMC
Tags:
Arsip Berita