Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > IMM Ponorogo Dorong Percepatan Keilmuan Kader

Homepage

IMM Ponorogo Dorong Percepatan Keilmuan Kader

Selasa, 01-08-2017
Dibaca: 397

MUHAMMADIYAH.OR.ID, PONOROGO – Tidak semua orang yang pandai berorasi mampu menuangkan pikirannya dalam bentuk tulisan, namun jika mau melatih diri bahkan orang yang gagap dan gugup bisa menjadi orang yang pintar berpidato dan pandai menulis, begitulah kutipan Hernowo Hasim dalam bukunya berjudul Flow di Era Sosmed. 

Dalam rangka mendorong mahasiswa dan kader ikatan untuk produktif dalam menulis, Ikatan Mahasiswa Muhammdiyah (IMM) Komisariat Umar bin Khattab dan Pimpinan Cabang IMM Ponorogo mengadakan Workshop dan Pelatihan Kepenulisan pada Ahad (30/7).

Kegiatan yang berlangsung di Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO) tersebut menghadirkan seorang penulis muda, Mohammad Imam Junaedi sebagai pembicara dan diikuti puluhan peserta dengan sangat antusias.

Mengusung tema "Kan Ku-ukir Namaku di Dalam Karyaku", Ririn Sri Kuswati, Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan (RPK) PC IMM Ponorogo mengatakan harapannya agar kader lebih termotivasi untuk menulis dan menekuni bidang literasi.

"Bung Hatta itu kurang pandai berpidato, tapi beliau penulis yang sangat produktif, gagasan-gagasannya dituangkan dalam tulisan dan bisa dinikmati masyarakat," ujarnya.

Ia melanjutkan bahwa mengambil spirit dari para tokoh, PC IMM Ponorogo mendorong kader bukan hanya pandai beretorika, tapi juga menuangkan idenya dalam tulisan. "Dengan dituangkan dalam tulisan, akan banyak orang yang mengerti ide kita," jelasnya.

Dalam kegiatan tersebut, diberikan waktu 30 menit praktek untuk menulis dengan tema bebas berupa puisi, sajak, syair, cerpen, dan sebagainya yang kemudian akan diproses dan editing. Bagi tulisan yang lolos seleksi akan diterbitkan dalam bentuk antologi. 

Acara yang diikuti peserta dari berbagai kampus di Ponorogo tersebut berlangsung menarik. Mohammad mengatakan bahwa perkembangan dunia keilmuan di suatu negara dapat diukur pula dari banyaknya pernulis yang produktif.

"Kalau negara punya banyak penulis produktif, maka perkembangan khazanah keilmuannya akan lebih cepat," ujar Mohammad.

"Lakukanlah apa yang bisa dilakukan, terus berlatih, menulis itu butuh ketekunan, teruslah berproses, berani bermimpi besar, berjuang demi cita-cita, dan kelak jadilah aktor intelektual yang berguna bagi agama, bangsa dan negara,” pungkas alumnus Universitas Trunojoyo Madura itu.

Kontributor: Ubay

 


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: Daerah



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website