Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > Pemuda Muhammadiyah: 72 Tahun Kemerdekaan Sebagai Momentum Pembuktian

Homepage

Pemuda Muhammadiyah: 72 Tahun Kemerdekaan Sebagai Momentum Pembuktian

Kamis, 17-08-2017
Dibaca: 622

MUHAMMADIYAH,OR.ID, JAKARTA - Setelah 72 tahun bangsa ini merdeka banyak cara yang dilakukan oleh warga bangsa ntuk merayakan kemerdekaan. Menyambut suka cita setiap detik kemerdekaan yang sarat dengan makna. Tentu makna kemerdekaan sesungguhnya sesuai dengan peran masing-masing sebagai penerus kehidupan bangsa.

Seperti dikatakan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak bahwa setiap kemerdekaan agar tidak hanya diisi dengan seremonial belaka, tetapi harus dihayati dengan sungguh-sungguh dengan jiwa, pikiran dan cita-cita kemerdekaan seperti yang digagas oleh para pendiri bangsa.

“Bagi Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Kemerdekaan ke 72 ini harus dimaknai sebagai momentum pembuktian (syahadah) karena momentum Darul Ahdi (konsensus bersama) sudah sampai pada "titik" alias final alias selesai dalam sebuah prinsip bersama sebagai bangsa dan Negara yakni Pancasila,” ujar Dahnil ketika ditemui pada Rabu (16/8).

Momentum Syahadah atau pembuktian dari Kemerdekaan yang sudah kita peroleh selama 72 Tahun dengan menghadirkan kemerdekaan yang memerdekakan rakyat Indonesia, bagaimana  kemerdekaan bisa membebaskan rakyat dari kemiskinan dan pemiskinan, membebaskan rakyat dari kebodohan dan pembodohan, sehingga cita-cita Kemerdekaan Indonesia raya yang adil dan makmur.

“Selain itu, peran pemuda saat ini bekerja pada upaya pembuktian mengisi Kemerdekaan tersebut, dengan meninggikan produktivitas dan merawat Integritas (akhlak yang baik). Sebagaimana dahulu, peran pemuda mejadi sangat penting dalam memerdekakan bangsa,” ungkap Dahnil.

Diakhir, Dahnil mengatakan hambatan utama menghadirkan Indonesia Raya yang adil dan Makmur tersebut adalah ramainya korupsi. “Maka salah satu PR kekinian dan masa depan pemuda adalah melakukan perlawanan terhadap praktik korupsi yang menyebabkan upaya mengentaskan kemiskinan dan kebodohan tersebut,” pungkas Dahnil. (raipan)

 


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: nasional



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website