Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > Korupsi Merupakan Buah dari Ketamakan Gaya Hidup

Homepage

Korupsi Merupakan Buah dari Ketamakan Gaya Hidup

Selasa, 03-10-2017
Dibaca: 316

MUHAMMADIYAH.OR.ID, PALU - KOREM (Komando Resor Militer) 132 Tadulako Palu Sulawesi Tengahselenggarakan kuliah umum di Universitas Muhammadiyah (UNISMUH) Palu.

Didaulat sebagai pembicara Kolonel Infanteri Komandan KOREM (DANREM) 132 Tadulako Palu, Muhammad Saleh Mustafa mengatakan mahasiswa harus memahami dan mewaspadai ancaman bangsa, sehingga harus kuat, bersatu, dan kompak.

“Jangan sampai Pemuda Muhammadiyah dan Pemuda Anshor bakulai (bentrok). Begitu juga dengan Mahasiswa Muhammadiyah, Mahasiswa NU, dan Himpunan Mahasiswa Islam, harus kuat dan bersatu melawan orang-orang yang ingin membuat perpecahan generasi bangsa, kalau ada orang yang mau mengadu domba, jangan mau dengar, sebaiknya tabayyun dulu,” tutur Saleh, pada Senin (2/10) di aula senat Unismuh Palu.

Kuliah umum ini dibuka oleh Rajindra selaku Rektor Unismuh Palu dan dihadiri oleh jajaran wakil rektor, dekan, dan para ketua program studi, serta sejumlah mahasiswa-mahasiswi.

Dalam acara tersebut, Saleh menuturkan terdapat enam ancaman bangsa yang harus diwaspadai, hal yang pertama adalah disintegrasi bangsa. Menurutnya, disintegrasi berawal dari konflik kecil hingga bisa melebar.

“Antar suku dibenturkan, antar agama diadu, bahkan sesama umat agama juga dibuat agar berkonflik hanya karena perbedaan kecil,” terang Saleh.

Lebih lanjut Saleh menambahkan, ancaman yang kedua adalah penguasaan sumber daya alam (SDA). Ketiga, ancaman potensi sumber daya manusia. Keempat terkait radikalisme dan komunisme, lalu ancaman yang kelima adalah pengaruh budaya asing.

Saleh menyebutkan salah satu budaya asing yang merusak bangsa adalah hedonisme yang menyebabkan orang korupsi.

“Jadi, korupsi itu adalah buah dari ketamakan dan gaya hidup. Kerakusan dan gaya hidup itu adalah korupsi,” jelasnya.

Saleh juga menuturkan, sebaiknya mahasiswa aktif untuk membentuk diri. “Mahasiswa harus jadi reformis sejati, sehingga harus aktif di berbagai bidang dan belajar memiliki jiwa korsa, sehingga dapat  menjadi contoh teladan. Apabila semua hal ini dimiliki oleh mahasiswa Muhamadiyah, saya yakin dan percaya bahwa Indonesia akan semakin hebat,” pungkas Saleh. (dila)

Sumber: Fery El

 


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: daerah



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website