STIEAD Jakarta Pelopori Pengembangan Financial Technology di Indonesia
Dibaca: 498
MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA --Program Pascasarjana STIE Ahmad Dahlan Jakarta (STIEAD) memulai perkuliahan dengan menyelenggarakan seminar dan kuliah umum, pada Sabtu (14/10) di Ruang Seminar, Kampus A STIEAD Ciputat. Kegiatan ini bertema “Dunia Pendidikan Tinggi Menyongsong Era Big Data dan Financial Technology (Fintech)”.
Hadir dalam kegiatan ini Muhammad Muflih selaku Direktur Pascasarjana Keuangan Syariah Politeknik Bandung sebagai pembicara, dan Mukhaer Pakkanna selaku Ketua STIEAD.
Muflih menjelaskan dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat, lembaga lembaga keuangan dituntut untuk cepat tanggap dan melakukan reformulasi dalam menjalanan aktifitas bisnisnya.
“Hal ini menjadi keharusan, sebab jika tidak maka lembaga keuangan konvensional atau tradisional akan tergerus seiring dengan perkembangan teknologi,” papar pria yang juga menjabat sebagai Pengurus Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Pusat ini.
Sementara itu, Mukhaer dalam sesi seminar tersebut menyampaikan, bahwa pihaknya akan mempelopori pengembangan fintechdi perguruan tinggi. Menurutnya kemajuan teknologi yang melahirkan era big data memang sepatutnya direspon oleh semua instansi atau lembaga. Bukannya saja lembaga keuangan tetapi juga perguruan tinggi.
Hal ini dilakukan dalam rangka pengembangan institusi yang dinamis terhadap perkembangan zaman.“Kita harus melirik perkembangan fintechyang begitu cepat, dan STIEAD akan jadi kampus pelopor pengembangan fintechdi perguruan tinggi,” tegasnya.
Mukhaer mengaku bahwa STIEAD saat ini telah melakukan pengembangan teknologi dalam aktifitas akademik.
"Kecenderungan saat ini dan ke depan, era milenial akan akrab dengan gadget. Maka kami, sekarang ini berupaya memanfaatkan kemajuan teknologi untuk melakukan pengembangan terhadap pendidikan. Seperti yang sudah kami terapkan yaitu digital librarydan e-learning," ungkap Wakil Majelis Ekonomi Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini.
Disamping itu, Mukhaer juga menceritakan tentang progres dari pengembangan STIEAD menjadi Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah (ITBM). "Ke depan bukan saja fakultas ekonomi yang eksis di STIEAD. Tapi fakultas lain yang menjadi tambahan saat berubah menjadi ITBM juga akan kami genjot," imbuhnya.
Mukhaer berharap ITBM yang akan hadir mampu menghasilkan lulusan yang peduli terhadap kondisi sosial. "ITBM kami desain untuk mampu menciptakan mahasiswa-mahasiswa yang tidak buta terhadap realitas sosial. Kami tidak mau mengembangkan alumni yang melihat dengan model kacamata kuda. Justru, kami mengharapkan para alumni mampu melihat realitas sosial dari semua sudut,"tutupnya.(tuti)
Sumber : Suparman Kadamin
Tags:
Arsip Berita