Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > Lembaga Pendidikan Muhammadiyah Miliki Kewajiban Cetak Generasi Berintegritas

Homepage

Lembaga Pendidikan Muhammadiyah Miliki Kewajiban Cetak Generasi Berintegritas

Senin, 23-10-2017
Dibaca: 527

MUHAMMADIYAH.OR.ID, LAMONGAN – Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Lamongan gelar Perhelatan Wisuda Program Diploma dan Sarjana pada Sabtu (21/10).

Disampaikan oleh Wakil Bendahara Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahmad Muttaqin bahwa lembaga pendidikan Muhammadiyah mempunyai kewajiban dalam mempersiapkan lulusan – lulusannya, sehingga memiliki integritas dan cakap secara intelektual juga spiritual.

Dalam kesempatan ini, Ahmad meyampaikan kepada seluruh wisudawan dan wisudawati yang hadir bahwa kunci kesuksesan hidup seseorang tidak bergantung oleh bagus dan tidaknya Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang diraih.

 “Ada banyak faktor yang mempengaruhi kesuksesan seseorang, tidak hanya IPK, tapi salah satunya adalah kejujuran,” ungkapnya.

Lebih lanjut Ahmad mengutip penelitian Thomas J Stanly dalam bukunya The Millionare Mind bahwa ada tujuh faktor penentu kesuksesan hidup seseorang. “Tujuh faktor tersebut meliputi, kejujuran, disiplin, jaringan, dukungan pasangan hidup, bekerja keras, mencintai profesi dan kepemimpinan yang kuat,” tutur Ahmad.

“Kalau mahasiswa hari ini bangga terhadap IPK yang tinggi, maka ketahuilah bahwa IPK dan kecerdasan itu menduduki peringkat ke 21 dalam kesuksesan hidup,” imbuhnya.

Ahmad berpesan kepada seluruh mahasiswa lulusan Stikes Muhammadiyah Lamongan yang hadir untuk tidak berkecil hati jika pencapaian IPK  kurang maksimal. “Sebaliknya, untuk mahasiswa peraih IPK tertinggi, jangan pernah merasa cukup, karena ilmu pengetahuan akan terus berkembang, perjalanan hidup masih teramat panjang,” jelas Ahmad.

Sementara itu, Biyanto selaku Wakil Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jwa Timur mengingatkan bahwa tantangan dan kompetisi lulusan perguruan tinggi akan semakin  terbuka

“ASEAN termasuk di dalamnya Indonesia sejak tahun 2016 sudah memasuki era MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) yang telah membuka persaingan menjadi sangat terbuka, terutama untuk warga dalam lingkup ASEAN. Maka dari itu hanya individu yang siap berkompetisilah yang akan memenangkan persaingan,” pungkasnya.(dila)

Kontributor: Irvan Shaifullah

 


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: daerah



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website