Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > Tanamkan Karakter Anti Korupsi pada Siswa, SD Muhammadiyah 1 Ketelan Ciptakan Permainan Edukatif

Homepage

Tanamkan Karakter Anti Korupsi pada Siswa, SD Muhammadiyah 1 Ketelan Ciptakan Permainan Edukatif

Rabu, 03-01-2018
Dibaca: 305

MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA - Sebanyak 30 siswa SD Muhamamdiyah 1 Ketelan Surakarta, Jawa Tengah belajar upaya pencegahan korupsi melalui permainan edukatif yang diberi nama “Sembilan Nilai Permainan Anak Anti korupsi” atau SEMAI pada Rabu,(3/1).

Seperti namanya, permainan ini berisikan 9 nilai anti korupsi, antara lain kejujuran, kepedulian, kemandirian, keadilan, tanggung jawab, kerja sama, sederhana, keberanian dan kedisiplinan. Dengan permainan belajar sambil bermain, peserta didik diharapkan akan tumbuh menjadi pelajar dan pribadi yang berkarakter, berkeadaban, beraklaqul karimah, dan berintegritas.

Novi Saptina selaku Guru Pengampu menjelaskan bahwa permainan pendidikan anti korupsi merupakan salah satu program KPK untuk disosialisasikan di bidang pendidikan agar nilai-nilai buruknya korupsi dapat dikenalkan kepada anak-anak sejak dini.

“Sosialisasi ini akan membawa dampak dan manfaat baik dari sisi wawasan dan pemikiran anti korupsi, yang isinya kasus dan solusi, anak memberi argumentasi, dan permainan ini bisa dimainkan berdua atau berkelompok,” jelasnya.

Permainan ini terdiri dari papan permainan, kartu putih berisi situasi, dan kartu merah berisi pertanyaan untuk hukuman. Pada papan permainan, terdiri dari dua bagian. Masing-masing bagian terdiri dari 9 kotak bergambar yang bertuliskan nilai-nilai anti korupsi tersebut, Belajar anti korupsi tidak hanya sekedar diajarkan dan dijelaskan di dalam kelas, tetapi belajar karakter ini juga bisa aplikasikan dalam metode belajar sambil bermain.

Cara bermainnya, kedua pihak yang menjadi peserta di dampingi oleh fasilitator yang bertugas memberikan pertanyaan dan menentukan benar-salahnya jawaban peserta. Setelah fasilitator menentukan siapa peserta yang memulai terlebih dahulu, maka ia harus mengambil satu kartu putih, lalu membacakan dengan saksama situasi yang dideskripsikan dalam kartu tersebut. Kemudian, ia harus menentukan situasi tersebut, masuk ke dalam kelompok nilai antikorupsi yang mana; kejujuran, kepedulian; kemandirian dan seterusnya, lalu meletakkan kartu tersebut ke nilai anti korupsi di atas papan.

Sementara itu, Aisha Idelia Haeri, salah satu siswa mengaku senang dengan pembelajaran ini.

“Saya tadi mendapat tugas memimpin teman-teman, untuk mengontrol jawaban dan respon dari teman-teman tentang permainan ini, pemain lawan harus memberikan penilaian di sertai alasan, apakah jawaban tersebut benar atau salah,” ucap Aisha.

Sumber: Humas Jatmiko


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website