Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > Tim Museum Muhammadiyah Lakukan Workshop Pengelolaan Konten Museum di Malaysia

Homepage

Tim Museum Muhammadiyah Lakukan Workshop Pengelolaan Konten Museum di Malaysia

Minggu, 07-01-2018
Dibaca: 308

KUALA LUMPUR, MUHAMMADIYAH.OR.ID  -- Tim Museum Muhammadiyah dari Pimpinan Pusat bersama Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah melakukan workshop museum content management ke sejumlah museum di Malaysia, Kamis (4/1) hingga (5/1) Jumat.

Menurut Wakil Sekretaris MPI Iwan Setiawan, dari sekian museum yang dikunjungi ada salah satu museum yang menarik perhatiannya, salah satunya Museum UMNO (United Malays National Organisation) ini dikelola secara mandiri oleh organisasi (baik dari kontent maupun pembiayaan operasionalnya), seperti halnya museum Muhammadiyah nantinya.

“Jadi MPI yang berangkat itu memiliki spesialisasi masing-masing, Sehingga seluruhhasil workshop museum content management aspek pengelolaan museum dapat ditindaklanjuti dalam pengelolaan Museum Muhammadiyah ke depan”, ujar Iwan.

Iwan menambahkan dalam rangka workshop museum content management  ada beberapa aspek yang dipelajari adalah pertama, Media IT dan virtual museum; Kedua, pengadaan content; Ketiga, Display content; Keempat, pengelolaan content; kelima, pembiayaan operasional museum; dan keenam, Storage content management.

Sementara itu Dadang Kahmad Ketua PP Muhammadiyah mengatakan bahwa tim ini sudah mengunjungi beberapa Museum di Malaysia untuk belajar bagaimana pengelolaan Museum di sana. "Tim sudah mengunjungi Museum Negara, Museum Diraja, Museum Seni Islam dekat Masjid Negara, Museum Bank, KL Galery di dekat Dataran Merdeka Kuala Lumpur. Jumat melanjutkan kunjungan ke Malaka," kata Dadang, di sela-sela silaturahmi dengan Pengurus Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia, Jumat.

Anggota tim yang menyertai rombongan, diantaranya Ketua MPI, H. Muchlas dan Wakil Ketua Bidang Museum dan Kearsipan, Hj. Widiyastuti, Sekretaris MPI Amir Nashirudin, Wakil Ketua MPI Afan Kurniawan, dan anggota MPI lainnya seperti Purwana, Rusdi Umar dan Arief Budiman.

"Pimpinan Pusat Muhammadiyah mendapat tugas Kemdikbud untuk membangun Museum Muhammadiyah seluas 2.000 meter persegi dengan lima lantai di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta," katanya.

Dadang Kahmad mengatakan biaya pembangunan museum tersebut berasal dari pemerintah, sedangkan isinya dari Muhammadiyah.

"Melalui kunjungan ini kita ingin melihat contoh-contoh museum. Beberapa museum yang dikunjungi memberikan inspirasi. Kita ingin membangun museum secara on the track. Dalam waktu satu tahun kita harapkan selesaikan pembangunannya dan 2019 akan diresmikan. Kita harus merebut tafsir sejarah melalui museum," katanya.

Sementara itu, ia dalam ceramahnya mengatakan sebelum berangkat ke Kuala Lumpur pihaknya baru melakukan rapat pleno untuk mengevaluasi dan menyusun rencana kerja 2018.

"Amalan di Muhammadiyah itu kerja, karena itu ciri khas Muhammadiyah itu terus berlari. Kalau sudah melakukan sesuatu kemudian terus melakukan yang lain. Sekarang ini era-nya jihad digital, kita ingin membuat pustakamu. Sekarang sudah mempunyai TVMu dan Suara Muhammadiyah," katanya.

Ciri kedua orang Muhammadiyah, menurut dia, adalah keikhlasan, kemudian ihsan atau melakukan sesuatu yang sebaik-baiknya kemudian kerjanya bermanfaat.

Ia juga menyebutkan sejumlah hal yang menjadi racun organisasi, yakni mengklaim menjadi orang yang paling berjasa, terlalu menyanjung atau kultus individu dan berorientasi masa lalu.

Ketua PCIM Malaysia, Dr Sonny Zulhuda mengatakan MPI dalam dunia informasi sekarang ini menjadi ujung tombak Muhammadiyah.

Turut hadir pada pertemuan tersebut pengurus PCIM, Pengurus Cabang Istimewa Aisyiyah (PCIA), sejumlah Pengurus Ranting Istimewa Muhammadiyah (PRIM) dan Pengurus Ranting Istimewa Aisyiyah (PCIA) Malaysia. (dzar)


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website