Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > Terkait Video Pornografi Anak, Berikut Tanggapan Ketum NA

Homepage

Terkait Video Pornografi Anak, Berikut Tanggapan Ketum NA

Selasa, 09-01-2018
Dibaca: 434

MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Belakangan hari ini masyarakat Indonesia dihebohkan dengan beredarnya video pornografi yang diperankan oleh seorang anak dibawah umur dan perempuan dewasa.

Keterlibatan anak-anak dalam video pornografi yang dibuat di Bandung, Jawa Barat, tersebut mendapat tanggapan dari berbagai pihak, salah satunya yaitu Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (PP NA).

Beredarnya video pornografi anak yang diduga sebagai industri untuk pedofil tersebut membuat Ketua Umum PP NA Diyah Puspitarini miris dengan kondisi bangsa dan anak bangsa.

“Dari perilaku pedofil yang sudah jelas merusak moral anak dan masa depannya saja sudah tidak benar dan tidak bisa dibiarkan. Apalagi sampai divideokan dan terdapat indikasi dikomersilkan,” ungkap Diyah ketika dihubungi pada Senin (8/1).

Selain itu, indikasi orang tua korban yang juga menyaksikan dan terlibat dalam perbuatan tersebut menurut Diyah sangat memprihatinkan. “Ini menunjukkan betapa sebagai orang tua mestinya melindungi anak bukan malah menjerumuskan,” tegas Diyah.

Pedofil walaupun dalam video ini menurut Diyah seolah ada pergeseran pelaku, namun dalam konteks pedofil tetap saja harus segera ditindak pelakunya.

Sebagai organisasi perempuan yang ramah perempuan dan anak, Nasyiatul Aisyiyah  akan berada di garda depan dalam perlindungan kepada anak, terlebih jika pelakunya adalah perempuan.

“Hal ini menjadi pekerjaan tersendiri bagi Nasyiah,” ujar Diyah.

Diyah berpesan kepada semua pihak yang masih memiliki hati nurani untuk menjauhkan diri dan keluarga dari maraknya perilaku penurunan moral.

“Tentunya tidak hanya keluarga, namun masyarakat dan organisasinya harus menjadi pusat dalam menangani penurunan moral dan akhlak yang dialami anak bangsa,” imbuh Diyah.

Diakhir Diyah berharap agar pelaku yang terlibat segera dihukum berat. Dan korban harus segera mendapat pendampingan psikologis yang intensif dan berkelanjutan. (adam)

Foto: Ilustrasi


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website