Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > Dahnil Ceritakan Kekaguman Masa Kecilnya Terhadap Muhammadiyah di Hadapan Santri Al-Mizan Lamongan

Homepage

Dahnil Ceritakan Kekaguman Masa Kecilnya Terhadap Muhammadiyah di Hadapan Santri Al-Mizan Lamongan

Senin, 15-01-2018
Dibaca: 525

MUHAMMADIYAH.OR.ID, LAMONGAN – Dahnil Anzar Simanjuntak,  Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah berkunjung dan beesilaturahmi ke Panti Asuhan dan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mizan Muhammadiyah Lamongan pada Sabtu,  (13/1). Dalam kesempatan itu,  Dahnil didapuk sebagai pembicara Kajian Akbar Kader Muhammadiyah bertajuk "Menjadi kader Muhammadiyah Dimanapun Berada"  yang diselenggarakan di Masjid Al Ghaihab Al Islamy. 

Dahnil mengatakan, menjadi santri adalah bagian kehidupan yang dulu dia rindukan dan  kesempatan yang dulu diimpikannya. Namun sayangnya dia tidak memperoleh kesempatan tersebut.

Dahnil mengungkapkan bahwa Muhammadiyah adalah penyelamat harapannya bersekolah. 

"Sejak kecil saya mengalami masa masa sulit dalam memperoleh pendidikan, apalagi saat saya harus hijrah ke Jakarta,  hampir-hampir saya tidak punya pilihan sama sekali dalam kehidupan," ujar Dahnil dihadapan santri wati Al Mizan. 

Dahnil kecil adalah anak yang kagum dengan Muhammadiyah sejak SD,  saat masjid-masjid lain melarang anak main di masjid.  Langgar Muhammadiyah menerima dengan baik anak-anak kecil untuk meramaikan masjid dan mendapatkan pendidikan di sana.

"Tidak hanya sampai di sana,  SMA Muhammadiyah yang dikenalkan paman saya menolong saya untuk bersekolah,  menimba ilmu tanpa biaya sepeser pun sampai tamat, " kenangnya.

Kehidupan itulah, lanjut dia, yang membuat harapannya semakin tumbuh,  mimpi-mimpi masa kecil yang sempat tenggelam kembali dia rajut untuk diwujudkan.

“Maka beruntung lah santri-santri semua ini punya kesempatan untuk mengenyam pendidikan,  apalagi pendidikan pesantren di Al mizan ini,” kata dia.

Dihadapan kurang lebih 500 santri,  Dahnil berpesan agar jangan pernah putus asa dalam menuntut ilmu. 

"Jangan mudah berputus asa,  jangan pernah minder, milikilah harapan dan mimpi yang luas, bisa jadi pesantren ini adalah cara Allah mendidik kehidupan santri-santri semua," pesannya.

Dahnil menutup penyampaiannya dengan menjelaskan Islam berkemajuan yang meliputi tauhid murni,  akhlak,  dan ilmu pengetahuan.  (Syifa)

Kontributor  Irvan Shaifullah

 


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website