Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

TANGERANG, MUHAMMADIYAH.OR.ID - Madrasah Antikorupsi kelas Universitas Muhammadiyah Tangerang (MAK-UMT) menyelenggarakan kembali perkuliahannya pada Ahad, (14/1/2018).

 

Materi sosiologi korupsi pada termin pertama disampaikan oleh Bendahara Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Putra Batubara. Menurutnya Istilah korupsi yang dipahami oleh rakyat Indonesia membuat dampak yang permisif, pada akhirnya rakyat tidak terlalu merasa dirugikan dari perilaku koruptif para pejabat negara. 

 

Putra menambahkan lebih ironinya pengertian korupsi dikemas dengan istilah yang Islami seperti mahar politik, pengertian ini memberi dampak negatif di tengah masyarakat, terciptanya kondisi menjadi terkesan sah dan lumrah.

 

Pada kesempatan yang sama, Direktur Madrasah Antikorupsi Virgo S. Gohardi mengangkat materi kapitalisasi korupsi di pusaran politik. Virgo menjelaskan bahwa sistem perpolitikan yang sedang berjalan saat ini ialah sistem politik yang sarat dengan transaksional.

 

“Wajah politik sangat ditentukan oleh para pemodal yang menyokong partai politik”, ujar Virgo.

 

Pada diskusi yang berlangsung, fenomena calon tunggal yang terjadi di beberapa daerah khususnya di Banten, hal ini mengindikasikan adanya praktik kapitalisasi politik. 

 

“Maka rakyat perlu melihat fenomena politik di Pilkada serentak ini lebih bijaksana, peluang terpilihnya kotak kosong menjadi harapan adanya pasangan alternatif berikutnya,” tutup Virgo. (dzar)