Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > Munas Tarjih ke 30 Bahas Persoalan Perlindungan Anak Hingga Fikih Informasi

Homepage

Munas Tarjih ke 30 Bahas Persoalan Perlindungan Anak Hingga Fikih Informasi

Rabu, 24-01-2018
Dibaca: 489

MUHAMMADIYAH.OR.ID MAKASSAR - Majelis Tarjih dan Tajdid (MTT) PP Muhammadiyah menggelar Musyawarah Nasional (Munas) ke 30 di Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh) pada tanggal 23 hingga 26 Januari 2018.

Ketua MTT PP Muhammadiyah Syamsul Anwar mengungkapkan bahwa MTT didirikan pertama kali pada tahun 1927, namun baru dibentuk secara struktural Muhammadiyah pada tahun 1928. "Sedangkan penggunaan nama Majelis Tarjih dan Tajdid baru pertama kali digunakan pada tahun 2005," jelas Syamsul dalam acara pembukaan Munas Tarjih ke 30, Rabu (24/1).

Saat ini MTT telah berusia 90 tahun, dalam usia yang panjang, MTT telah berhasil menyelenggarakan Munas tingkat nasional sebanyak 30 kali.

“Masalah-masalah yang direspon dalam putusan-putusan selama 90 tahun ini sangat beragam sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tantangan yang timbul, mulai dari masalah-masalah akidah dan ibadah sampai kepada persoalan-persoalan muamalat dunyawiyah, yaitu masalah-masalah sosial kemasyarakatan dan ekonomi,” jelas Syamsul.

Dalam kesempatan itu, Syamsul juga menjelaskan bawa pada Munas kali ini terdapat beberapa konsentrasi pembahasan, diantaranya yaitu fikih perlindungan anak, fikih informasi, dan juga beberapa aspek tuntunan ibadah.

"Terkait fikih anak akan dibahas masalah anak, antara lain masalah jika anak terjerat hukum, kekerasan terhadap anak, dan juga pelecahan seksual terhadap anak yang semakin meningkat," jelas Syamsul.

Di samping pembahasan perlindungan anak, persoalan pengelolaan informasi turut menjadi perhatian Majelis Tarjih.

“Problem hoax atau telah membuat masyarkat resah dan khawatir, sehingga masalah ini menjadi penting untuk dibahas oleh Majelis Tarjih,” imbuh Syamsul.

Syamsul berharap melalui munas tarjih kali ini akan menghasilkan putusan yang berkualitas.

“Kepada para peserta diharapkan dapat menyumbangkan pemikirannya, sehingga Munas kali ini dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang berkualitas,” pungkas Syamsul.

Senada dengan Syamsul, Abu Asse Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulaweis Selatan berharap munas tarjih kali ini dapat melahirkan fatwa yang bermanfaat bagi umat islam, pada umumnya, dan khususnya bagi warga persyarikatan Muhammadiyah. "Melalui Munas ini diharapkan Muhammadiyah dapat memberikan tuntunan, dan pendidikan terhadap anak muslim agar dapat menjadi generasi yang kuat," pungkas Abu.

Munas yang dibuka secara resmi oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir ini diikuti 250 peserta yang terdiri dari anggota tarjih yang meliputi Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Anggota Pimpinan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, utusan Majelis Tarjih Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, beberapa ulama dan cendekiawan yang ditunjuk. (adam)


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website