Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Surakarta - Sebagai Ormas Islam berbcorak modernis, Muhammadiyah seringkali diteliti oleh para peneliti baik dalam maupun luar negeri. Namun keberadaan hasil penelitian yang dilakukan oleh kader Muhammadiyah sendiri relative sedikit. Untuk itu ke depan perlu adanya kebijakan untuk mengarahkan penelitian khususnya mahasiswa dan dosen Muhammadiyah untuk melakukan penelitian tentang Muhammadiyah.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Pembantu Rektor III Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Prof. Dr. Absori, M.Hum. saat pembukaan pelatihan pengelolaan website, penyajian infrmasi online serta penulisan sejarah Muhammadiyah se-Jawa Tengah di UMS, Jum’at (6/7).

Pada kesempatan itu pula, Absori berharap agar kampus-kampus Muhammadiyah agar dapat membantu Muhamamdiyah untuk menggali potensi Muhammadiyah dari sisi kesejarahannya. “Kita ingin ada program fokus penelitian ke Muhammadiyah,” katanya.

Saat ini menurut Absori, diskusi tentang diskusi tentang muhammadiyah sudah banyak dan bagus, tetapi akan lebih baik jika ditambah dengan tradisi baru yaitu penelitian tentang Muhammadiyah. “Sehingga kalau kita akan diskusi tentang sejarah Muhammadiyah, kita akan berbasis pada data yang telah ditulis melalui metodologi ilmiah,” terangnya.

“Selama ini juga banyak tamu asing ke UMS, dan mereka sangat suka dengan sesuatu yang berbau sejarah, seperti foto-foto orang Muhammadiyah zaman dulu,” jelasnya. Selain itu, para tamu asing dan peneliti juga banyaknya mencari litelatur Muhammadiyah zaman dulu.

Karenanya, di usianya yang lebih dari satu abad, Muhamamdiyah kata Absori sangat memungkinkan untuk melakukan penelusuran dan pencatatan sejarah Muhammadiyah secara massif. “Karena itu UMS menyambut baik dan mendukung upaya penulisan sejarah Muhammadiyah ini,” pungkasnya.

Reporter : Roni Tabroni

Kategori:

• 2020
• 2019
• 2018
• 2017
• 2016
• 2015
• 2014
• 2013
• 2012
• 2011