Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > Haedar: Umat Islam Jangan Anti Terhadap Kemajuan

Homepage

Haedar: Umat Islam Jangan Anti Terhadap Kemajuan

Sabtu, 10-03-2018
Dibaca: 578

MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan, sudah saatnya umat Islam maju dari keterpurukan, baik dalam bidang ekonomi, sosial, maupun politik.

Mengapa umat islam harus maju? Haedar menyebutkan bahwa umat Islam harus maju untuk menciptakan khaira ummah (ummat terbaik), serta membangun islam sebagai dinul hadoroh (agama membangun peradaban).

“Muhammadiyah tidak mungkin bisa membantu orang miskin, anak yatim, jika tidak memiliki institusi dan ekonomi yang kuat, amal usaha dibangun baik dalam bidang pendidikan hingga kesehatan bertujuan untuk membantu kaum-kaum yang lemah,” ucap Haedar pada Sabtu (10/3) dalam Workshop Anti Radikalisme yang digelar oleh Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah di Gedung Induk Siti Walidah Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Haedar menambahka bahwa umat Islam di Indonesia merupakan mayoritas secara jumlah, tetapi dalam banyak hal tertinggal.

“Dari ekonomi, maupun politik kita tertinggal, memang akan ada problem-problem yang menyebabkan kita tertinggal, namun kita harus bangkit sebagai sumber kekuatan,” tegas Haedar.

Haedar juga menyayangkan masih ada beberapa pihak yang menilai bahwa dengan dibangunnya amal-amal usaha oleh Muhammadiyah bukan lah cara yang islami membangun peradaban.

“Mereka-mereka yang beranggapan bahwa amal usaha yang dibangun Muhammadiyah hanyalah untuk urusan duniawi sangat salah besar, amal usaha ini dibangun lahir dari pandangan islam sebagai dinul hadoroh,” jelas Haedar.

“Umat islam jangan anti terhadap kemajuan,” imbuh Haedar.

Islam, lanjut Haedar, terbagi dalam empat dimensi yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya, yaitu terdiri dari dimensi ibadah, akhlak, muamalah, dan duniawiyah. Sehingga, janganlah menganggap islam itu hanyalah akidah, dan ibadah.

“Seluruhnya harus dijiwai dengan nilai-nilai Islam, baik akidah, ibadah, akhlak, muamalah, maupun duniawiyah,” pungkas Haedar. (adam)

 


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website