Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > 'Aisyiyah Dituntut Harus Miliki Target Tuntaskan Masalah dan Persoalan Bangsa

Homepage

'Aisyiyah Dituntut Harus Miliki Target Tuntaskan Masalah dan Persoalan Bangsa

Sabtu, 24-03-2018
Dibaca: 411

MUHAMMADIYAH.OR.ID., YOGYAKARTA – Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Siti Noordjanah Djohantini mengatakan tema yang diangkat dalam Tanwir ‘Aisyiyah 1 kemarin di Surabaya (21/1) adalah 'Gerakan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan, Pilar Kemakmuran Bangsa.' Noordjannah menjelaskan, tema tersebut dipilih karena keperihatinan ‘Aisyiyah melihat kondisi perekonomian di negeri ini yang tak kunjung membaik.

"Tema ini diambil karena pimpinan pusat melihat realitas bangsa yang masih terus menghadapi permasalahan ekonomi yang memprihatinkan. Maka yang menjadi concern dalam tanwir kali ini adalah problem perekonomian," kata Noordjannah saat membuka Muspimwil 1 PW ‘Aisyiyah DIY di Asri Medical Center, Kota Yogyakarta, Sabtu (24/3).

Noordjanah mengingatkan bahwa kita hidup berkhidmat dalam ber-‘Aisyiyah bermaslahah untuk kepentingan umat. ‘Aisyiyah harus terus mengawal program pemerintah dan terus bersinergi dengan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sebagai Gerakan perempuan muslim yang progresif, istri Haedar Nashir ini mengatakan bahwa ‘Aisyiyah harus menjadi barometer gerakan perempuan di Indonesia, “Kita mulai dari DIY menjadi barometer gerakan perempuan Indonesia,” ujarnya.

Ke depan ‘Aisyiyah harus memiliki data berapa jumlah mubalighot jumlah ilmuan dan peneliti. Peran kepemimpinan ‘Aisyiyah melalui progam dan amaliayahnya di berbagai bidang. “Pandangan Islam berkemajuan memberikan arah dan gerak untuk berkiprah dan bermaliyah tanpa adanya sekat-sekat atau border yang menghalangi kemajuan ‘Aisyiyah,” ungkapnya.

Noordjanah juga mengingatkan soal sejarah ‘Aisyiyah. Sebagai kader ‘Aisyiyah harus mengetahui bagaimana awal gerakan ‘Aisyiyah, ini harus menjadi refleksi dalam memajukan gerakan ‘Aisyiyah.

Dalam konteks kebangsaan, ‘Aisyiyah juga mengawali sejarah pergerakan perempuan di Indonesia.

Melalui Muspimwil ini harus punya target. Program keputusan Muktamar dan Tanwir ‘Aisyiyah dari pusat hingga ke cabang.

“Sudah dua tahun berjalan, ‘Aisyiyah harus sudah tahu melakukan tugas apa, apa yang sudah dikerjakan, apa yang belum. ‘Aisyiyah harus memiliki target-target program pemberdayaan ke depan”, pesannya.(dzar)

 


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website