Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > Diimpikan Sejak Lama, Akhirnya Muhammadiyah Mesir Miliki Markaz Dakwah

Homepage

Diimpikan Sejak Lama, Akhirnya Muhammadiyah Mesir Miliki Markaz Dakwah

Jum'at, 06-04-2018
Dibaca: 861

MUHAMMADIYAH.OR.ID, KAIRO – Setelah kunjungan kerja ke Sudan, kali ini Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah,  Haedar Nashir, pada Kamis (5/4) melakukan lawatan ke Mesir, yaitu melantik Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah dan Pimpinan Cabang Istimewa Aisyiyah Mesir,  periode 2018-2020,  sekaligus meresmikan Markaz Dakwah Muhammadiyah Mesir.

Proses peresmian Markaz Dakwah ini, diawali dengan prosesi simbolik melalui pengguntingan pita dan penandatangan prasasti oleh Haedar Nashir didampingi Duta Besar RI untuk Kairo Helmi Fawzi dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti.

Dalam sambutannya, Haedar mengatakan, keberadaan Markaz Dakwah Muhammadiyah Mesir ini merupakan cita-cita yang sudah lama digagas dan diusulkan.

“Gedung ini merupakan impian yang sudah lama,  sejak tahun 2002, namun pada tahun 20012 mulai dipikirkan secara serius, dan pada tahun 2016 kemarin,  akhirnya kita sepakati untuk mengambil satu lokasi yang strategis.  Alhamdulillah,  dapatkan gedung ini,” terang Haedar.

Dalam kesempatan itu, Haedar berpesan tiga hal bagi kader-kader Muhammadiyah di Kairo. Pertama,  bagaimana melalui Markaz ini,  PCIM dapat menjadi duta Muhammadiyah di luar negeri. Kedua,  PCIM dapat menjadikan tempat ini sebagai wadah untuk mengasah pemikiran dan memperdalam keilmuan

“Jika sebelumnya melalui pemikiran Alumni Al Azhar Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha bisa mendorong KH Ahmad Dahlan melakukan pembaharuan di Indonesia,  maka menjadi tugas untuk PCIM yang studi di Al Azhar membawa perubahan baru dengan lahirnya para mujadid dan generasi tajdid baru, untuk perubahan di tanah air,” terang Haedar.

Ketiga, Markaz ini juga harus bisa menjadi sarana untuk memperkuat dan membangun ukhuwah dengan semua pihak. 

“Jangan kemudian,  semakin lama semakin jumud,  karena ada juga sebagian, yang kuliah ke Al Azhar, namun kembali ke Indonesia justru,  menjadi pemikirannya jumud.  Oleh karenanya bergaul dengan siapa saja,  dan baca buku apa saja,  cari pemikiran yang mencerahkan,  dengan memadu Islam dan keIndonesia dalam satu bingkai yang berkemajuan”, imbuh Haedar.

Sementara itu, Bendahara PP Muhammadiyah, Marpuji Ali yang ikut serta dalam rombongan lawatan ke Mesir, mengatakan bahwa gedung ini merupakan wujud pengembangan pusat-pusat keunggulan Muhammadiyah.

Marpuji berharap, kehadiran gedung dakwah tersebut selain menjadi tempat kegiatan PCIM Mesir, TK ABA Kairo yang sudah lama berkegiatan, juga menjadi pusat kegiatan keislaman di kawasan Timur Tengah.

“PP Muhammadiyah membangun pusat dakwah tersebut dalam satu mata rantai program internasionalisasi Muhammadiyah seperti membangun Sekolah di Melbourne Australia serta Konsorsium Univetsitas Muhammadiyah di Malaysia,” pungkasnya.

Sekadar diketahui, Markaz dakwah Muhammadiyah ini, selain sebagai sekretariat PCIM Mesir,  juga dijadikan sebagai Amal Usaha PCIM Mesir,  diantaranya ruang TK ABA dan Mini Hotel dengan nama MD Inn. (adam)

Sumber Foto: Denias


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website