‘Aisyiyah dan Dinkes Magelang Bersinergi Atasi Persoalan Kespro dan Gizi Buruk
Dibaca: 2616
MUHAMMADIYAH.OR.ID, MAGELANG - Pimpinan Daerah 'Aisyiyah (PDA) Kabupaten Magelang melakukan penandatanganan kontrak kerjasama (MoU) dalam rangka peningkatan kualitas status kesehatan reproduksi dan gizi di kabupaten Magelang dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang pada Kamis (5/4). Kegiatan tersebut diadakan di ruang Cemerlang Pemda Kabupaten Magelang.
Penandatanganan kontrak kerjasama yang dilakukan oleh Ketua PDA Magelang Nida Ul Hasanah dengan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Hendarto ini merupakan salah satu hasil upaya advokasi 'Aisyiyah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat terutama perempuan di Kabupaten Magelang.
“Untuk peningkatan deteksi dini saja ‘Aisyiyah telah melatih tenaga kesehatan sehingga bersertifikasi melakukan deteksi dini kanker serviks dan payudara, dan sejak tahun 2015 telah melakukan deteksi dini kepada 1887 perempuan di Kabupaten Magelang,” papar Nida.
“Pelibatan ormas perempuan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat adalah penting, terutama untuk kesehatan perempuan dan anak, ‘Aisyiyah dengan kadernya yang dekat di masyarakat akan bisa membantu program Dinas Kesehatan agar bisa semakin tepat sasaran sampai di masyarakat tingkat bawah,” imbuh Nida.
Disampaikan oleh Pratiwi Retno Wulandari selaku Koordinator Program MAMPU ‘Aisyiyah Kabupaten Magelang bahwa MOU ini memuat kerjasama dan juga beberapa usulan dari ‘Aisyiyah Magelang kepada Dinkes terkait kesehatan reproduksi dan pengurangan stunting.
“Nantinya deteksi dini kanker serviks akan menjadi regular di semua fasilitas kesehatan baik Puskesmas juga Amal Usaha ‘Aisyiyah di bidang kesehatan,” jelas Wulan.
Selain itu, Wulan menambahkan bahwa Dinkes akan melakukan pengadaan alat krio untuk penanganan kanker serviks di Puskesmas Borobudur.
“Dinkes juga akan bekerjasama dengan ‘Aisyiyah untuk pendataan dan sosialisasi kasus gizi kurang dan gizi buruk di Kabupaten Magelang,” lanjut Wulan.
Wulan menyampaikan bahwa kesadaran masyarakat akan kesehatan reproduksi dan gizi masih amat kurang. “Sekarang kespro dan gizi merupakan masalah terbesar dan terberat yang harus dihadapi apalagi kasus stunting di Jawa Tengah paling tinggi ada di Grobogan dan Magelang,” tutur Wulan.
Oleh karena itu ia berharap dengan adanya kerjasama antara PDA Magelang dan Dinas Kesehatan ini status kesehatan di Magelang akan semakin meningkat.
Sumber: Suri
Tags:
Arsip Berita