Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > Kolokium UMS Bahas Metode Visual untuk Praksis Komunitas Berpendekatan Kritis dan Welas Asih

Homepage

Kolokium UMS Bahas Metode Visual untuk Praksis Komunitas Berpendekatan Kritis dan Welas Asih

Senin, 09-04-2018
Dibaca: 342

SURAKARTA, MUHAMMADIYAH.OR.ID – Pusat Studi Budaya dan Perubahan Sosial (PSBPS) bekerjasama dengan Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Muhammadiyah Surakarta kembali menggelarKolokium atau forum kajian akademis berupa screening klip film dokumenter yang menyertai presentasi narasumber dari Sekolah Pascasarjana University of South Africa (UNISA), Prof. Shahnaaz Suffla dan Prof. Mohamed Seedat.

Wakil Rektor IV Fattah Santoso mengatakan bahwa mereka berdua adalah Direktur dan Wakil Direktur Lembaga Riset Ilmu Sosial dan Kesehatan (Institute for Social and Health Sciences) dan Pusat Studi Kekerasan, Cedera dan Perdamaian (Violence, Injury and Peace Research Unit) di UNISA. Keduanya merupakan cendekiawan-aktivis yang memiliki reputasi internasional.

UMS telah menjalin kerjasama dengan UNISA sejak April 2017, melalui Memorandum of Understanding (MOU) yang ditandatangani oleh kedua Rektor kedua Universitas tersebut, difasilitasi oleh Biro Kerjasama dan Urusan Internasional (BKUI) UMS.

“Kegiatan kolokium ini merupakan satu bentuk dari serangkaian realisasi kerjasama MOU diantara kedua universitas yang meliputi bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat”, kata Fattah Santoso, Rabu (4/4) di Aula Lantai 7 Gedung Induk Siti Walidah UMS.

Kolaborasi akademik antara Indonesia dan Afrika Selatan inimenurut Fattahpenting untuk mempromosikan "Global South Collaboration" atau kerjasama antara negara-negara di dunia bagian Selatan.

Kolaborasi ini dirintis dan dikembangkan melalui jejaring internasional Psikologi Perdamaian oleh dosen Fakultas Psikologi yang juga Direktur Eksekutif PSBPS UMS, Yayah Khisbiyah.

Dihadiri lebih dari 170 peserta, topik Kolokium adalah "Visual Methods in Compassionate Critical Community Practice," atau “Metode Visual Dalam Praktik Komunitas berpendekatan Kritis dan Welas Asih.”

Yayah Khisbiyah mengatakan topik ini relevan untuk akademisi, peneliti dan aktivis dari disiplin ilmu-ilmu sosial khususnya seperti psikologi, ilmu agama, kesehatan masyarakat, ilmu politik, sosiologi, ilmu pendidikan, dan praktisi/pekerja sosial (social workers), serta disiplin ilmu-ilmu alam dan teknik yang bergiat dalam praksis pengabdian atau pemberdayaan masyarakat.

“Topik ini diharapkan dapat menguatkan metodologi riset PSBPS yang selama ini fokus pada riset dalam rangka menguatkan wacana keilmuan dan keislaman UMS sebagai pusat keunggulan dan riser inter, multi dan transisiplin keilmuan’, ujar Khisbiyah.

Metode visual adalah penggunaan gambar, foto, film, dan berbagai bentuk visual lain dalam penelitian, sebagai alternatif dari metode bahasa wicara dan tertulis yang lazim digunakan. Prof. Seedat dan Prof. Suffla mencontohkan bahwa metode visual memiliki efek yang lebih menggugah para pemangku kepentingan untuk mengatasi berbagai persoalan yang dialami masyarakat, terutama bagi komunitas rentan terpinggirkan seperti kaum dhuafa,kelompok minoritas seperti perempuan dan anak-anak.

Kedua narasumber memaparkan bahwa kerja praksis di masyarakat harus dilakukan melalui prinsip-prinsip sebagai berikut: berpendekatan partisipatoris, menggunakan kesadaran kritis terhadap hirarki kekuasaan, disertai semangat welas asih untuk menegakkan keadilan sosial bagi seluruh warga masyarakat, untuk tujuan mentransformasi masyarakat secara positif, berkemajuan dan berkelanjutan.

Ditegaskan oleh Yayah Khisbiyah yang juga menjadi moderator pada Kolokium ini, bahwa prinsip-prinsip tersebut berkesesuain dengan paradigma ilmu sosial profetik yang menjadi filosofi UMS, yakni Humanisasi, Liberasi, dan Transendensi. Secara keilmuan, paradigma tersebut juga merupakan keniscayaan untuk memperkuat perspektif indigenous dan integritas keilmuan negara-negara Selatan dalam rangka mengimbangi dominasi keilmuan dari negara-negara Utara dan Barat. (dzar)


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website