Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > Apakah Amalan yang Paling Disukai oleh Allah SWT ? Berikut Penjelasan Busyro Muqoddas

Homepage

Apakah Amalan yang Paling Disukai oleh Allah SWT ? Berikut Penjelasan Busyro Muqoddas

Senin, 23-04-2018
Dibaca: 1290

MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA –Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Busyro Muqoddas saat mengisi tausyiah ba’da dzuhur di Mushala Kantor PP Muhammadiyah Cik Ditiro Yogyakarta menceritakan bahwa pada zaman nabi, ada seorang sahabat yang menanyakan kepada Nabi Muhammad SAW, apakah amalan yang paling disukai oleh Allah SWT.

Lalu, Rasulullah menjawab bahwa amalan yang paling disukai Allah SWT yaitu melakukan kebajikan secara rutin.

“Agama islam itu merupakan sumber kebajikan,” jelas Busyro pada Senin (23/4).

Dalam kesempatan itu, Busyro menerangkan, salah satu ayat yang menjabarkan tentang kebajikan yaitu pada surah Al-Balad ayat 10 hingga 16.

Pada surah Al-Balad ayat 11-12, surah itu juga mengajak umat muslim agar memilih jalan kebaikan. Allah berfirman: Maka tidakkah sebaiknya ia bangkit dengan penuh semangat dan kesungguhan untuk terjun menempuh jalan yang mendaki lagi sukar, yakni jalan kebaikan itu? Ayat berikutnya menggambarkan agung dan mulianya jalan itu dengan menyatakan: Apakah yang menjadikanmu mengetahui apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu? Engkau tidak dapat membayangkan betapa keagungan dan hakikatnya.

“Islam itu mengajarkan kita kerja keras, apa pun pekerjaanya, jenisnya, jika dilakukan sungguh-sungguh maka ada hasilnya,” jelas Busyro.

Pada surah ini juga Allah SWT menjelaskan bahwa bentuk perbudakan yaitu dengan penjajahan. Perbudakan dalam bentuk lama, dimana seseorang memiliki seorang manusia sebagai budaknya.

“Tetapi masa kini, yang lebih berbahaya perbudakan terhadap masyarakat, yakni perbudakan terhadap masyarakat karena nilai-nilai kekuasaan yang tidak dibangun dengan kebajikan, contohnya yaitu undang-undang yang disahkan oleh pemerintah yang tidak berpihak kepada masyarakat, hal itu termasuk pada praktek perbudakan,” terang Busyro.

Sehingga, dengan ketindasan itu, masyarakat saat ini tidak bisa menjadi tuan di rumahnya sendiri. (adam)


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website