Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > Haedar: Islam Harus Hadir Membawa Peradaban yang Utama

Homepage

Haedar: Islam Harus Hadir Membawa Peradaban yang Utama

Rabu, 25-04-2018
Dibaca: 438

MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA –Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan bahwa agama islam harus memberi manfaat bagi orang banyak. Harus mencerahkan, mencerdaskan, dan memajukan. Hal tersebut disampaikan Haedar saat menerima silaturahim alumni dan keluarga besar SMA Negeri 10 Bandung pada Selasa (24/4) malam bertempat di Grha Suara Muhammadiyah. Silaturahim ini bermaksud untuk bertemu dengan salah satu alumni dari SMAN 10 Bandung yang kini menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir.

Dilanjutkan Haedar, dalam Al-Qur’an, umat islam kerap disebut sebagai khaira ummah atausyuhada ala al-nas. Al-Qur’an menghendaki umat ini menjadi umat yang unggul dan tidak tertinggal dalam perlombaan peradaban.

“Namun kenyataanya, umat Islam hari ini belum sepenuhnya menjadi unggul sebagaimana idealisme Qur’an,” ujar Haedar.

Oleh karena ini, kata Haedar, umat Islam harus berubah.

“Muhammadiyah membangun peradaban (din al-hadlarah), membangun pusat-pusat kemajuan islam. Islam harus hadir membawa peradaban yang utama, bukan dengan kata-kata, tapi aksi nyata,” tegas Haedar.

Menurut Haedar, jika kita memiliki tekad dan ketulusan untuk membawa Islam menjadi agama yang unggul, maka Allah akan menolong dan memberi keberkahan dalam perjuangan mulia itu.

“Bahwa kita berbuat yang terbaik untuk umat, Insyaallah barakah Allah hadir,” tuturnya.

Haedar juga menyebut beberapa contoh laku Muhammadiyah dalam mewujudkan Islam yang bisa memberi manfaat bagi semua. Di antaranya dengan lembaga-lembaga pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi, dan pelayanan sosial yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Di Indonesia Timur, kebanyakan yang merasakan manfaat dari Muhammadiyah justru merupakan masyarakat non-muslim. Belakangan, Muhammadiyah menggencarkan untuk membangun tonggak-tonggak kemajuan di luar negeri,” imbuh Haedar.

Di Mesir, kisah Haedar, Muhammadiyah membeli satu flat yang luas. Sebuah gedung permanen yang ada TK ABA, pusat kegiatan PCIM, dan kedepan bisa menjadi pusat studi keislaman.

Selain itu, di Melborne Australia, Muhammadiyah telah membeli 10 hektar lahan di kawasan elit yang diproyeksikan menjadi pusat pendidikan. Dan Malaysia, kata Haedar, Muhammadiyah sudah mengantongi izin dari kementerian pendidikan Malaysia untuk segera beroperasinya Universitas Muhammadiyah Malaysia yang ditargetkan untuk terlebih dahulu menampung mahasiswa jenjang S2 dan S3. (adam)

Sumber: Ribas/SM


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website