Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > RS PKU Muhammadiyah Wonosobo Wujudkan Pelayanan Berprinsip Syariah

Homepage

RS PKU Muhammadiyah Wonosobo Wujudkan Pelayanan Berprinsip Syariah

Rabu, 02-05-2018
Dibaca: 1093

MUHAMMADIYAH.OR.ID, WONOSOBO  - Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Wonosobo terus berupaya untuk meningkatkan mutu layanan di berbagai sektor sebagai bagian dari pelayanan ummat. Sebagai wujud kesyukuran atas diterimanya sertifikat halal dari MUI,  RS PKU Muhammadiyah Wonosobo mengadakan silaturrahim dan dialog "Menuju RS PKU Muhammadiyah Yang Unggul Islami" pada Selasa (01/05) di Ruang Serba Guna Erwin Santoso  RS PKU Muhammadiyah Wonosobo lantai 2.

Hadir sebagai pembicara Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas yang juga Sekretaris Dewan Syariah Nasional ( DSN ) Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) dan Agus Taufiqurrahman Ketua PP Muhammadiyah.

Disampaikan Ahmad Muzairi, Direktur RS PKU Muhammadiyah Wonosobo bahwa hendaknya seluruh rumah sakit islam segera mengurus sertifikasi  syariah. Menurut Ahmad, rumah sakit dengan proklamir unggul dan islami belumlah cukup, harus dilengkapi dengan sertifikasi dari MUI dan penjaminan mutu lembaga terkait.

“Transaksi di dalam RS Syariah harus mengacu pada hukum Islam fiqih mu’amalah. Mampu memberikan pelayanan yang baik, ada kejelasan antara hak dan kewajiban dan hal lain yang sesuai dengan standar panduan praktis klinis," ujarnya.

Kemudian Agus Taufiqurrahman dalam dialog sesi pertama, mengatakan bahwa rumah sakit yang dimiliki Muhammadiyah merupakan asset berharga dan bagian dari media dakwah persyarikatan. Oleh karena itu, menurut Agus, RS PKU harus mempunyai identitas yang jelas dalam pelayanan yakni keislaman, serta optimalisasi dalam pelayanan umat.

“Sebagai media dakwah, karyawan rumah sakit harus memiliki kompetensi sesuai syariah, memahami dasar ajaran agama dan mau mengkaji Alqur’an,” katanya.

Sementara Anwar Abbas sebagai pembicara pada dialog di sesi kedua, memberikan dorongan untuk terus istiqomah dalam mewujudkan prinsip syariah.

“Harus istiqomah dan totalitas,  baik penyediaan makanan maupun dalam pelayanan karena sekecil apapun produk makanan dan minuman yang diterima pasien dan mengandung unsur haram,  maka itu mencederai keyakinan kita sebagai muslim dan menodai nama persyarikatan,” umgkap Anwar. (nisa)

Sumber: Hans – MPI


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website