Resmikan Masjid Imam Bukhori Malang, Haedar: Masjid Harus Pancarkan Perilaku Akhlakul Karimah
Dibaca: 1136
MALANG, MUHAMMADIYAH.OR.ID ― Masjid Imam Bukhori yang berada tepat di samping kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Malang tahun ini direnovasi dan langsung diresmikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, peresmian pun dilakukan bersama-sama dengan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Muhadjir Effendy, dan Abdul Latif tokoh Muhammadiyah Malang yang mewakafkan hartanya untuk proses renovasi dan pembangunan masjid ini.
Menurut Ketua PDM Kota Malang Abdul Haris, sebenarnya PDM sudah punya niatan untuk merenovasi Masjid Imam Bukhori sejak tahun 2009, namun baru terealisasi tahun ini, dan Alhamdulillah tahun ini pula dapat diresmikan untuk menyambut bulan Ramadhan 1439 H.
Lebih lanjut Haris mengatakan, masjid ini di samping sebagai tempat ibadah, nantinya akan digunakan sebagai pusat pembelajaran bagi warga dan kader Muhammadiyah Kota Malang. Dengan tampilan baru, semoga semakin banyak warga dan kader yang mau memperdalam ilmu.
"Jangan salahkan warga dan kader yang enggan mengaji, karena tempatnya penuh, masjid sempit, tempat tidak nyaman. Saat ini, Insha Allah bangunan masjid lebih luas dan nyaman dari sebelumnya. Sehingga dapat menunjang sarana prasarana mengaji menjadi lebih baik", jelas Haris, Ahad (13/5).
Senada dengan Abdul Haris, menurut Haedar Nashir masjid harus menjadi pusat pembelajaran yang bisa menggiatkan kader penerus untuk memperdalam ilmu. Selain itu, gedung perkantoran PDM Kota Malang yang di sebelahnya menjadi tempat pergerakan untuk kemanusiaan.
Gedung Dakwah dan Masjid PDM Kota Malang harus menjadi pusat dinamik, pusat harokah Islamiyah, pusat kemajuan pergerakkan Islam, umat dan bangsa. Dua gedung ini masjid dan gedung dakwah adalah dua hal yang tak terpisahkan.
"Dari gedung dan masjid memancarkan perilaku-perilaku akhlakul karimah, yang membawa pada kedamaian, kesejukan, hablun minan-nas, untuk kebaikan bangsa dan negara", ujar Haedar.
Ada sosok Abdul Latif, dibalik berdirinya masjid ini. “Berangkat dari keinginan istri Bapak Abdul Latif yang ingin membangun masjid dan pada Desember 2017, keluarga Bapak Latif sepakat akan membangun kembali masjid Imam Bukhari”, ujar Ketua Panitia Baroni.
“Padahal sebelumnya, tepat pada tanggal 12 Oktober 2017, istri Bapak Latif dipanggil oleh Allah swt. Sehingga pada hari ini tidak dapat menyaksikan masjid ini diresmikan”, jelas Baroni.
Mendengar uraian Baroni tentang masjid itu, Haedar pun tak lupa mengungkapkan rasa terima kasih kepada Abdul Latif. Amal jariyah yang dilakukannya merupakan contoh bagi semua yang hadir bahwa beramal jariyah harus menjadi panggilan hati, panggilan jiwa, dan denyut nadi beragama kita.(dzar)
Tags:
Arsip Berita