Abdul Mu’ti , Jadikan Ramadhan Sebagai Bulan Tarbiyah
Dibaca: 3449
BANDUNG – jelang bulan suci ramadhan yang akan dilaksanakan beberapa hari ke depan, warga Muhammadiyah diharapkan dapat memulainya sesuai dengan surat edaran Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sebagaimana diketahui bersama, awal bulan suci ramadhan telah ditetapkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah jatuh pada tanggal 20 Juli 2012. Ketetapan tertsebut berdasarkan pada hisab wujudul hilal yang diyakini Muhammadiyah.
“Pada bulan ramadhan ini, sebagai bulan tarbiyah, tentu kita harus mengisinya dengan amalan-amalan yang mendidik ummat,” kata Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti dalam pengajian jelang Ramadhan di Pimpinan Cabang Muhammadiyah Sukajadi, Kota Bandung, Ahad (15/7). Hal ini penting menurut Mu’ti gaar terjadi peningkatan sumberdaya manusia dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt.
Berkenaan dengan Launching Lazizmu UPZ Sukajadi, Mu’ti juga berharap agar dengan Lazismu ini, dapat mendorong menuntaskan kemiskinan, dan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dari mustahik menjadi muzaki.
Apa yang dilakukan oleh PCM Sukajadi ini, Mu’ti berharap agar dapat menjadi contoh untuk cabang lainnya dalam menghimpun ZIS untuk kepentingan kesejahteraan ummat dan dakwah amar ma’ruf nahyi munkar.
Karenanya, Mu’ti berharap, ramadhan setidaknya dapat dimaknasi melalui tiga hal, yaitu pertama, tazkiyatun Nafs yaitu membersihkan jiwa dari mencintai harta yang berlebihan. Kedua, tazkiatun Maal yaitu membersihkan harta. Tidak boleh zakat maal yang diperoleh dengan cara yang subhat (money laundry). Jangan kamu maknai hartamu dengan cara yang batil, supaya kamu dapat mengambil harta itu (secara illegal).
Ketiga , tazkiatul Muksilat (membersihkan penyakit masyarakat dan sosial). Oleh karena itu zakat kita berika untuk memberdayakan sosial masyarakat, jangan berdayakan dengan memberikan umpan (makan) dengan manja tapi berikan mereka kail.
Oleh karena itu Mu’ti berharap agar ramadhan kali ini menjadi bulan gerakan bulan saving for sharing “artinya, kita jadikan bulan ramadhan sebagai bulan untuk menyimpan atau menghemat untuk berbagi,” pungkasnya.
Reporter: Eko Widodo
Editor : Roni Tabroni
Tags: ramadhan, abdul mu'ti
Arsip Berita