Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > Seluruh Elemen Bangsa Saat Ini Harus Bersatu, Jangan Saling Menihilkan Antar Golongan

Homepage

Seluruh Elemen Bangsa Saat Ini Harus Bersatu, Jangan Saling Menihilkan Antar Golongan

Kamis, 05-07-2018
Dibaca: 322

MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA - Menghadiri Silaturrahim Idul Fitri Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menyampaikan di depan para politisi dan tokoh nasional agar umat Islam tidak diposisikan terus menerus sebagai kambing hitam dalam kehidupan negara dan bangsa.

"Dengan semangat silaturahim dan idul fitri, saya berharap umat Islam tidak lagi dicurigai dan diposisikan sebagai pengacau,” ujar Hidayat di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jakarta, Rabu (4/7).

Hidayat menengarai ada upaya adu domba dan merusak citra umat Islam yang terjadi seiring dengan memanasnya polarisasi masyarakat akibat pilihan politik. Indonesia, menurutnya tidak bisa dipisahkan dari Islam dan umat Islam.

“Kita lihat sejarah. Umat Islam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Ada Jama’at al Khair dan Budi Utomo. Ada BPUPKI dan Ki Bagus Hadikusumo, Pancasila tanpa Islam dan tokoh Islam tidak akan ada. Tanpa fatwa resolusi Jihad Kyai Hasyim Asy’ari Belanda akan menjajah kembali, tanpa M Natsir maka tidak ada konsep NKRI, lagi-lagi umat Islam yang berjasa. Seharusnya tidak ada yang mencurigai umat Islam sebagai pihak yang negatif, sebagai teroris dan lainnya,” tegas Hidayat.

Menyambung Hidayat, Anggota DPR RI Muhammad Romahurmuziy menyatakan bahwa yang paling dibutuhkan oleh bangsa Indonesia saat ini adalah kearifan dan bersatu, bukan saling menihilkan golongan lainnya.

Romahurmuziy menilai adanya pergeseran gerakan Islam di Indonesia antara tahun 1900-an dengan gerakan Islam masa kini. Menurutnya, gerakan Islam pada masa 1900-an seperti Muhammadiyah dan NU lebih berpedoman pada persatuan dan nasionalisme, sementara kini lebih pada agenda transnasional dan pelemahan semangat nasionalisme.

“Sekarang banyak yang menyerang nasionalisme. Padahal negara ini adalah perjanjian yang berat. Mitsaaqan ghaalida ‘ala kalimati al sawaa’. Saya kira tepat dokumen Muhammadiyah bahwa negara ini adalah Darul Ahdi wa Syahadah. Sebab jika salah mengelola, negara ini bisa hancur,” jelas Romahurmuziy. (afandi)


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website