Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > Agenda Pemberantasan Korupsi Memerlukan Komitmen yang Kuat

Homepage

Agenda Pemberantasan Korupsi Memerlukan Komitmen yang Kuat

Selasa, 17-07-2018
Dibaca: 352

MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA - ‎ Pegiat Hak Asasi Manusia Haris Azhar menganggap bahwa tidak ada keberanian dari partai politik untuk menghadirkan calon presiden yang benar-benar berkualitas.
 
"Parpol dalam menentukan capres tidak menganggap penting agenda nasional, tetapi hanya pada masalah elektoral," ujar Haris dalam acara Diskusi Berseri Madrasah Anti Korupsi (MAK) Seri XXIII yang diselenggarakan di gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jakarta, Selasa (17/7).
 
"Itu artinya, tidak ada komitmen, imajinasi untuk membuka ruang bagi masyarakat untuk kritis," imbuh Haris.
 
Dalam acara yang bertajuk "Capres Anti Korupsi" tersebut, Haris menyatakan ketidakberanian parpol untuk menyediakan capres yang benar-benar berkualitas bagi agenda nasional dan yang tidak hanya sekedar mementingkan kepentingan parpol terjadi karena politik di Indonesia masih berhubungan erat dengan para pemodal di belakang partai.
 
"Di sektor ekonomi swasta, ada kelompok bisnis yang punya pendapatan lebih besar dari negara. Ada temuan parpol yang menggunakan modal dari pengusaha lokal seperti itu, ada oligarki. Politik kawin mawin dengan ekonomi," ujar Haris.
 
Setali dua uang dengan Haris, Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Virgo Sulianto menyangsikan adanya komitmen pemberantasan korupsi dari para capres yang diusung berdasarkan prioritas elektabilitasnya.
 
"Nyatanya tidak pernah ada komitmen yang bisa diandalkan. Pemberantasan korupsi tidak hanya berupa penangkapan terhadap para pelaku, tetapi juga perlindungan terhadap para pegiat anti korupsi," tegasnya.
 
Sementara itu penyidik senior KPK Novel Baswedan menyatakan bahwa perlindungan terhadap pegiat anti korupsi merupakan hal yang tidak kalah penting.
 
"Sebab ini tidak bisa dilihat terjadi hanya pada diri saya sendiri, tapi juga pada beberapa pegawai KPK lainnya yang belum diungkap," ujarnya.
 
Novel berharap ada perlindungan hukum kepada pegiat anti korupsi dalam melaksanakan tugasnya. Kendati pernah mendapat percobaan pembunuhan dan belum terungkap, Novel menyatakan tidak berhenti berjuang.
 
"Saya tidak kendur. Sikap ini akan saya lakukan terus. Semoga ke depan ada capres dengan komitmen sesuai yang kita harapkan," pungkasnya.(afandi

Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website