Ratusan Calon Mahasiswa Ikuti Seleksi SBMPTM
Dibaca: 333
MUHAMMADIYAH.OR.ID, GAMPING - Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Muhammadiyah (SBMPTM) resmi dilaksanakan secara serentak pada Ahad (22/7) dimana 12 PTM di seluruh Indonesia turut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Dari 500 pendaftar yang mengikuti seleksi tersebut, ada 133 calon mahasiswa yang menjalankan ujian di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) untuk program studi Pendididkan Kedokteran. Penyelenggaraan ujian yang dilaksanakan di kompleks RS PKU Muhammadiyah Gamping dimulai sejak pukul 10.30 dan berlangsung selama kurang lebih 3 jam.
Pelaksanaan ujian yang serentak ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan bagi calon mahasiswa yang ingin melanjutkan studinya di PTM. "Ada banyak keuntungan yang bisa kita dapatkan dari pelaksanaan SBMPTM ini. Salah satunya adalah mempererat hubungan kerjasama antar PTM, mengingat jumlah PTM yang banyak dan tersebar di seluruh Indonesia. Selanjutnya ini juga memberikan kemudahan bagi calon mahasiswa yang ingin berkuliah di PTM. Misalnya calon mahasiswa dari luar jawa yang ingin berkuliah di PTM yang berada di Jawa, tidak perlu datang langsung kemari untuk tes, tapi dapat mengikuti di PTM terdekat dari tempat dia berada, begitu juga sebaliknya," ungkap Siti Dyah Handayani, selaku kepala sekretariat panitia SBMPTM saat ditemui di Biro Sistem Informasi (BSI) UMY.
Untuk pelaksanaan perdana, SBMPTM ini membuka tes untuk program studi Pendidikan Kedokteran. Namun kedepannya akan direncanakan untuk menambah jumlah program studi yang dapat dipilih melalui jalur SBMPTM. "Keputusan untuk menambah program studi yang dapat dipilih akan dibicarakan oleh steering committee dan juga oleh Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah. Ini juga termasuk perundingan PTM mana saja yang akan dilibatkan untuk SBMPTM, karena ada banyak sekali PTM dan juga program studi yang dimiliki sehingga perlu dilakukan secara bertahap. Keputusan untuk ini akan dikeluarkan pada bulan September 2018," ujar Dyah melanjutkan.
Ujian yang dilakukan secara nasional tersebut menggunakan metode computer based test sehingga dapat mempermudah proses pelaksanaannya dan juga mengurangi tingkat kecurangan. "Dengan sistem ini kita dapat mengurangi tindakan kecurangan. Kita juga melakukan pencegahan dan antisipasi lainnya seperti dengan menerapkan verifikasi identitas ketika akan memasuki ruang ujian, pemeriksaan tubuh, dan hanya memberikan satu kode log-in untuk masing-masing peserta," jelas Dyah.
Hal tersebut juga disampaikan oleh Dedi Haryono selaku kepala Tata Usaha program studi Pendidikan Kedokteran yang menyebutkan bahwa selain identitas diri, calon mahasiswa tidak dapat membawa barang-barang lain ke dalam ruang ujian. "Barang bawaan peserta ujian dititipkan di ruang tunggu dan yang boleh dibawa ke dalam ruang ujian hanya identitas peserta. Barang-barang lain seperti jam tangan, handphone, dan alat tulis tidak diperbolehkan dibawa masuk ke dalam ruang ujian," jelasnya. (bhp UMY)
Tags:
Arsip Berita