Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA - Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta pada Ahad (12/8) malam menggelar Roundtable Meeting dengan Wadah dan lembaga pendidikan Malaysia bertempat di Ruang Pertemuan Grha Suara Muhammadiyah.

Dalam pertemuan tersebut, Direktur Mu’allimin, Aly Aulia mengatakan, pada tahun 2018 Madrasah Mu’allimin genap berusia 100 tahun, dalam usia ini tentu sudah banyak yang dilakukan Madrasah, baik itu untuk kepentingan dan kemajuan Muhammadiyah maupun untuk Indonesia.

“Dalam perjalanannya pengembangan jaringan baik dengan lembaga Muhammadiyah maupun lembaga non Muhammadiyah terus dilaksanakan bahkan saat ini pengembangan jaringan juga dilakukan dengan berbagai lembaga lain baik di dalam negeri maupun luar negeri,” tutur Aly.

Peningkatan kerjasama dalam bentuk pengabdian pada masyarakat juga telah dilakukan Mu’allimin, bahkan belakangan ini pengabdian masyarakat yang dilakukan Mu’allimin tidak hanya sebatas di dalam negeri saja, akan tetapi sudah merambah ke luar Negeri seperti Malaysia, Thailand, Kamboja bahkan Jepang.

Terkait sepak terjang yang telah dilakukan Mu’allimin tersebut pada akhirnya membuat semua pihak ingin berkunjung dan melihat langsung terkait dengan sistim pendidikan yang Mu’allimin terapkan bahkan beberapa lembaga pendidikan di Luar Negeri sudah melalukan penanda tanganan MOU dengan Mu’allimin, salah satunya yakni Wadah dan lembaga pendidikan Malaysia.

Ketujuh lembaga pendidikan dari Malaysia yang hadir yakni, WADAH, ABIM, PKPIM, YTP, KDH, SERI, SEMI, kedatangan lembaga tersebut dipimpin langsung oleh Presiden WADAH Datuk Haji Ahmad Azam Bin Ab Rahman.

Datuk Haji Ahmad Azam Bin Ab Rahman dalam kesempatan tersebut menyampaikan, maksud dari kujungan tersebut untuk mempelajari lebih cermat terkait model pengelolaan Madrasah dan sekaligus mendiskusikan model perkaderan Muhammadiyah melalui lembaga Pendidikan dalam hal ini Mu’allimin,

Disamping itu juga dilakukan penanda tanganan kerjasama kedua belah pihak terkait dengan pengembangan kompentensi tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan sekaligus juga pertukaran pelajar.

Sumber: Humas Mu’allimin