Kunjungi Korban Gempa Lombok, Haedar: Mari Kita Bangkit Bersama
Dibaca: 328
MUHAMMADIYAH.OR.ID, LOMBOK – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir bersama Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini mengunjungi korban gempa Lombok yang berada di Dusun Lekok Tenggara, Kecamatan Gangga, pada Sabtu (8/9).
Dalam kesempatan tersebut, Haedar menyampaikan belasungkawa atas musibah yang terjadi, dan juga mengajak para korban gempa Lombok untuk bangkit dari keterpurukan.
“Kita harus bisa bangkit, dan yang perlu diingat dalam kebangkitan itu kita tidak sendirian. Jalan untuk bangkit itu selalu terbuka, Allah tidak akan membiarkan kita larut dalam musibah ini, karena Allah SWT itu maha rahman, rahim dan maha adil,” ucap Haedar.
Haedar juga mengatakan, Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan organ-organ yang ada di dalamnya yakni MDMC, Lazismu, unsur PWM hingga PCM, ‘Aisyiyah, dan Ortomnya berkomitmen untuk dapat saling meringankan dan menguatkan.
“Ketika kita ada masalah, ketika kita ada kesulitan, dan musibah seperti ini kita harus saling bersatu padu untuk menguatkan,” imbuh Haedar.
Haedar juga percaya bahwa relawan Muhammadiyah yang bertugas di Lombok telah merancang program-program terbaik yang bisa diberikan kepada para korban bencana Lombok.
“Kita (Muhammadiyah) tidak akan tinggal diam, dan akan melakukan akselerasi program untuk para korban bencana Lombok,” tutur Haedar.
Selain itu, Haedar juga mengatakan, hal yang tidak kalah pentingnya ialah, bahwa dalam membangun kedepan selain modal kebersamaan, akan selalu ada jalan yang terbuka, yang jika kita bersungguh-sungguh dengan semangat kebersamaan itu sesuatu yang kita anggap tidak mungkin, akan menjadi mungkin.
“Kalau kita semua bersyukur, bertawakal, dan berikhtiar, lalu bergandeng tangan inshaallah kita akan bangkit bersama dan menjadi lebih baik. Saling menguatkan itu penting, dikala situasi yang seperti ini,” jelas Haedar.
Diakhir, Haedar juga berpesan kepada masyarakat Lombok untuk tidak tergoda dalam mencari-cari kesalahan, baik yang ada pada diri sendiri, maupun yang ada pada lingkungan.
“Hal yang lebih perlu yakni berusaha saling membangkitkan, menguatkan, mengingatkan, dan membangun kesabaran bersama, itu jauh lebih penting daripada kita saling menyalahkan atas musibah ini,” pungkas Haedar. (adam/dzar)
Tags:
Kategori:
Arsip Berita
