Pengrusakan Lingkungan Merupakan Syirik Modern yang Harus Dilawan
Dibaca: 676
MUHAMMADIYAH. OR. ID, YOGYAKARTA- Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana Pimpinan Pusat 'Aisyiyah bersama Gerakan Shadaqah Sampah (GSS) menggelar diskusi publik dengan tema "Penghematan Energi Dalam Program Eco Masjid dan Sodaqoh Sampah" pada Sabtu (8/9) di Masjid Al-Muharram.
Diskusi tersebut bertepatan dengan kegiatan aksi global serentak Rise for Climate (Bangkit Beraksi untuk Iklim) yang digelar serentak di seluruh dunia. Didaulat sebagai pemateri Ananto Isworo Founder Gerakan Shadaqah Sampah Kampung Brajan dan juga Anggota Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Ananto menceritakan bahwa awal mulanya gerakan shadaqah sampah ini di canangkan sebagai langkah awal dalam menanggulangi banjir di sekitar masjid Al muharram, dan lama kelamaan setelah berusaha dengan memilah sampah secara pribadi sedikit demi sedikit warga dan masyarakat sekitar turut membantu.
"Bermula dari hal tersebut, gerakan ini secara tidak langsung turut mengajak pemuka agama dan ustad-ustad untuk turut serta dalam andilnya menciptakan lingkungan bersih dan hemat energi, yakni melalui program shadaqah sampah," ujar Ananto.
Ananto menegaskan bahwa program ini sendiri telah didukung oleh Majlis Ulama Indonesia (MUI) dan Persatuan Pemuda Masjid indonesia.
Ananto juga menyampaikan, sesuai amanah UU Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah: Bab I Pasal 1 Point 5, “Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah”.
"PP Nomor 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis rumah tangga juga telah menguatkan bagaimana seharusnya sampah itu dikelola," jelas Ananto.
Ananto turut mengutip pernyataan Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2005-2015, Din Syamsuddin yang menyatakan bahwa bentuk-bentuk pengerusakan ekologi adalah bentuk “syirik modern” yang harus dilawan.
“Pak Din cukup tegas mengatakan bahwa pengrusakan lingkungan hidup adalah manifestasi dari syirik. Dan Muhammadiyah sangat commited (berkomitmen) dan tegas untuk menegakkan tauhid. Maka syirik modern yang terejahwantah dalam perbuatan seperti pengerusakan lingkungan harus kita hadapi bersama," pungkas Ananto. (ridho)
Tags:
Arsip Berita