Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > Pemuda Muhammadiyah Tantang Sandiaga Uno Hadirkan Perubahan Ekonomi

Homepage

Pemuda Muhammadiyah Tantang Sandiaga Uno Hadirkan Perubahan Ekonomi

Sabtu, 15-09-2018
Dibaca: 308

MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengungkapkan bahwa masalah utama ekonomi bangsa Indonesia sama dengan masalah utama yang sedang melanda politik bangsa Indonesia dewasa ini, yakni minimnya integritas.

“Masalah kita sekarang ini bukan hanya sekedar masalah teknis ekonomi, bukan hal-hal yang sifatnya teknokrasi, tetapi sesungguhnya masalah utama kita atas bangsa dan negara ini terkait dengan ekonomi adalah kepemimpinan ekonomi yang miskin integritas,” ujar Dahnil selepas melayani makan siang gratis para dhuafa di sekitar Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jakarta, Jum’at (14/9).

Menemani calon wakil presiden Sandiaga Uno yang datang berkunjung ke Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan melakukan shalat jum’at di masjid At Taqwa PP Muhammadiyah Jakarta, Dahnil menjelaskan bahwa integritas yang dimaksud adalah komitmen terhadap keberpihakan ekonomi kepada rakyat sekaligus melawan para mafia yang bermain di balik masalah-masalah ekonomi bangsa.

“Dari dulu, setiap oposisi dalam posisi melawan petahana, kalimatnya akan selalu sama. Misalnya ‘lawan impor!’. Calon Presiden dulu ngomong begitu, sekarang Mas Sandi juga bilang begitu. Jadi itu kalimat wajar saja. Tapi ada satu. Sebenarnya bukan diksi ‘lawan impornya’, tetapi sejauh mana calon pemimpin itu punya integritas untuk melawan bandit politik yang ada di belakang mafia-mafia politik. Nah, Mas Sandi sanggup nggak untuk itu?,” tanya Dahnil menantang.

“Jadi yang saya tagih tentu berani nggak melawan itu? Punya integritas nggak untuk melawan itu? Kalau sekedar teknis-teknis ekonomi, penyebab ekonomi, di kampus, saya dosen ekonomi kebijakan public. Semua tahu, Mas Sandi juga punya latar belakang keuangan. Beliau bisa menjelaskan dua hari dua malam untuk itu. Tetapi masalahnya berani ndak untuk itu?” imbuh Dahnil.

Berkenaan dengan kunjungan Sandiaga Uno kepada PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil menyampaikan terimakasih dan menegaskan tidak ada kaitannya sama sekali dengan agenda politik praktis 2019.

“Pertama tentu saya atas nama PP Pemuda Muhammadiyah berterimakasih atas silaturahim Mas Sandi bertemu dengan kawan-kawan PP Pemuda Muhammadiyah. Kedua, yang di depan itu adalah kegiatan rutin setiap jum’at PP Pemuda Muhammadiyah melayani teman-teman dhuafa yang telah berlangsung selama empat tahun,” tunjuk Dahnil mengarah kepada sebuah mobil berisi menu prasmanan dan antrian puluhan orang yang mengular cukup panjang.

Warung Dhuafa yang rutin dibuka selepas shalat jum’at di halaman PP Muhammadiyah itu menurut Dahnil berhasil menyampaikan pesan simbolik kepada Sandiaga Uno.

“Pas saya ajak, Mas Sandi takut dibilang pencitraan. Karena warung ini rutin, ini bukan pencitraan, tapi kebiasaan. Jadi, tadi saya dan Mas Sandi melayani itu menunjukkan pesan bahwa pemimpin harus terbiasa melayani. Pemimpin harus terbiasa berdialog dengan siapa saja. Pesan simbolik bahwa visi utama menjadi presiden atau wakil presiden adalah melayani,” pungkas Dahnil. (affandi)


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website