Din: Kiprah Muhammadiyah dalam Kancah Internasional Tidak Perlu Diragukan Lagi
Dibaca: 1619
MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Persyarikatan Muhammadiyah telah memulai dakwah secara internasional sejak beberapa waktu yang lalu, baik dengan pembentukan sekitar 20 Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) di luar negeri dan terbentuknya sisters organization yang tidak memiliki hubungan struktural di Muhammadiyah.
“Sisters organization ini memliki lambang dan sistem yang sama dengan Muhammadiyah, ada di tujuh negara yaitu, Singapura, Malaysia, Kamboja, Thailand, Laos, Mauritius dan Timor Leste, kemungkinan di Jepang juga akan menyusul,” ungkap Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2005-2015, Din Syamsuddin saat hadir dalam Short Diplomatic Course : Strengthening Nasyiatul Aisyiyah to Promote the Peaceful World di Gedung Dakwah Muhammadiyah , Jakarta Pusat, pada Kamis (11/10).
Peran Muhammadiyah di kancah internasional, lanjut Din, sudah tak perlu diragukan lagi. Muhammadiyah berhasil mendamaikan beberapa konflik dan masalah internasional, diantaranya yang terjadi di Philipina Selatan, mengirim tim emergency ke bencana Nepal, dan juga terlibat aktif dalam membantu menangani pengungsi Rohingnya di Myanmar dan Bangladesh.
“Oleh karena itu, Angkatan Muda Muhammadiyah yang termasuk NA di dalamnya harus peduli, harus tahu, harus terlibat dan menyiapkan diri melanjutkan on the right track dengan menjadi diplomat atau agen-agen perdamaian,” jelas Din.
Dalam kesempatan ini Din juga berbagi tips bagaimana melakukan kegiatan diplomasi tersebut.
“Harus punya niat dan tekad untuk ikut, harus memiliki bakat dan minat untuk berhubungan dengan banyak orang, harus memiliki kecenderungan berdiplomasi, memenangkan kepentingan, harus menguasai ilmu alat (bahasa asing),” papar Din.
“Manfaatkan untuk gerakan dakwah kita. Lanjutkan kegiatan short course ini dengan pelatihan kursus bahasa inggris dan TOEFL,” tutup Din. (mona)
Tags:
Arsip Berita