Istiqomah MDMC dalam Penanganan Bencana Mendapatkan Apresiasi Kemendagri dan Kemenkes
Dibaca: 384
MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA - Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, merupakan lembaga kemanusiaan yang bergerak tanpa pamrih, namun menuai banyak puji dan apresiasi.
Dalam penanganan bencana di Indonesia, MDMC selalu hadir terdepan.
“Setiap menjalankan tugas, diniatkan karena Allah dan memang sudah tugas sebagai hamba untuk saling tolong menolong,” tutur Budi Setiawan, Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) PP Muhammadiyah saat ditemui redaksi muhammadiyah.id padaJum’at(9/11) di Gedoeng Moehammadijah Jl. KH. Ahmad Dahlan, no 103, Ngampilan, Yogyakarta.
Berkat kerja nyata dan kerja ikhlas dalam melakukan penanggulangan, pada bulan November ini MDMC berhasil menerima dua penghargaan sekaligus Kementerian, yakni penghargaan Ormas 2018 bidang penanggulangan bencana dari Kementerian dalam Negeri (Kemendagri), dan penghargaan institusi/organisasi yang berjasa dalam pembangunan bidang kesehatan dari Kementerian Kesehatan.
Meskipun demikian,Budi menuturkan,MDMC bukan lembaga yang sudah matang dari awal. Melainkan lembaga baru di Muhammadiyah yang terus berbenah dan tumbuh untuk memberikan pelayanan maksimal dalam bidang kebencanaan dan kemanusiaan.
“Kita masih perlu untuk melakukan penataan organisasi, serta terus memperkuat jaringan dengan beberapa pihak untuk bisa memaksimalkan peran kita dalam pelayanan dan penanganan kebencanaan,” kata Budi.
Kedepan, Budi menyampaikan perlu dihidupkan kembali simpul atau titik MDMC di daerah-daerah rawan bencana.
“Ini penting, karena bencana datang tidak berkabar. Jadi kita perlu menyiapkan relawan-relawan lokal yang siap dan sigap dalam penanganan bencana di titik-titik tersebut,” ujar Budi.
Serta untuk melakukan perincian pemetaan lokasi bencana, MDMC terus memperluas jaringan baik di internal Muhammadiyah maupun eksternal Muhammadiyah.
“Dalam bidang kebencanaan kita tidak bisa main-main, setiap yang kita lakukan dan edukasikan ke masyarakat harus berbasis data. Maka, kita juga mengandeng Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) supaya kita bergerak berdasarkan data atas penanganan dan pelayanan yang kita lakukan,” ucap Budi menjelaskan.
Budi berharap, MDMC tidak cepat puas atas capaian ini, serta selalu istiqomah dalam penanganan bencana dan terus melakukan terobosan atau pembaharuan dalam memberikan pelayanan. (a'n)
Tags:
Arsip Berita