Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > Bertabayun terhadap Isu Sensitif, Dubes Saudi Puji Sikap Muhammadiyah

Homepage

Bertabayun terhadap Isu Sensitif, Dubes Saudi Puji Sikap Muhammadiyah

Selasa, 13-11-2018
Dibaca: 532

MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA -  Menggandeng Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Republik Indonesia menggelar konferensi pers terkait tiga tema yang sedang hangat dengan Arab Saudi di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Menteng Jakarta Pusat, Selasa (13/11).
 
Tiga tema yang diangkat adalah hukuman mati TKI Tuti Tursilawati, pelarangan jamaah haji asal Palestina dan masalah hukum Habib Rizieq Syihab di wilayah hukum Arab Saudi. 
 
Menyambut Duta Besar Arab Saudi Osama bin Mohammed Abdullah al-Shuaibi, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti menyatakan bahwa selain membahas tiga tema tersebut, Muhammadiyah dan Kedubes Arab Saudi juga sepakat untuk menjalin kerjasama dalam bidang pendidikan dan kebudayaan.
 
Duta Besar Arab Saudi Osama bin Mohammed Abdullah al-Shuaibi menyatakan bahwa kedatangannya ke PP Muhammadiyah sekaligus sebagai silaturahmi karena Muhammadiyah menurutnya adalah aset terbesar umat Islam yang memiliki banyak lembaga, sekolah, universitas dan rumah sakit.
 
"Kami berkomitmen untuk bekerjasama dengan Muhammadiyah," ungkap Osama.
 
Tiga Tema Krusial
 
Terkait tiga tema krusial yang membelit Arab Saudi, Osama menyatakan bahwa Kedutaan Besar Arab Saudi secara umum senang dengan sikap Muhammadiyah yang meminta klarifikasi langsung dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi terkait pemberitaan yang ada.
 
Mengenai pelarangan satu juta jama'ah haji asal Palestina, Osama menyangkal bahwa Pemerintahnya benar-benar melakukan hal tersebut.
 
"Ini tidak benar dan tidak ada keabsahannya karena diambil dari sumber yang tidak benar. Bagaimana mungkin jumlah penduduk Palestina yang tujuh juta jiwa bisa memiliki kuota haji satu juta jiwa, sementara Indonesia yang penduduknya 260 juta jiwa hanya mendapat kuota 220 ribu. Isu Palestina adalah milik kita semua dan kami tidak berhenti memberikan dukungan," ujar Osama.
 
Sementara itu menanggapi tentang Tuti Tursilawati TKI asal Majalengka Jawa Barat yang dieksekusi mati oleh pemerintah Arab Saudi pada Senin (29/10) tanpa ada notifikasi kepada Pemerintah Republik Indonesia tersebut, Osama menyatakan bahwa kejadian itu tidak membawa pengaruh buruk terhadap hubungan antara Indonesia dan Arab Saudi. Osama juga menyatakan bahwa dirinya enggan berkomentar lebih jauh.
 
"Kasus notifikasi adalah hak Pemerintah (Arab Saudi), tetapi saya sendiri masih akan menunggu informasi dari Pemerintah," ujar Osama. 
 
Selain Abdul Mu'ti, dalam menyambut Duta Besar Arab Saudi sore ini hadir pula Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas.(Afandi)

Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website