Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > Muhammadiyah Berdayakan Generasi Milenial dalam Mitigasi Bencana

Homepage

Muhammadiyah Berdayakan Generasi Milenial dalam Mitigasi Bencana

Selasa, 27-11-2018
Dibaca: 590

MUHAMMADIYAH.ID,BANTUL -  Berdayakan generasi milenial dalam mitigasi bencana, Muhammadiyah Disaster ManagementCenter (MDMC) diminta untuk menularkan virus kepedulian bencana di salah satu sesi acara Muktamar Pemuda Muhammadiyah yang ke XVII, pada Senin (26/11) di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Mengejahwantakan tema Milad Muhammadiyah yang ke 106 M, Ta’awun untuk Negeri, MDMC melalui gerakan tanggap bencananya sebagai aksi nyata dari tema tersebut. Gerakan kepedulian tersebut semakin menunjukkan gairahnya ketika relawan yang terjun didalamnya adalah para kaum milenial. Seperti yang disampaikan oleh Budi Setiawan, Ketua MDMCPP Muhammadiyah.

“Ciri utama generasi milenial adalah mereka menyukai tantangan, sehingga dalam kasus penanganan bencana akhir ini banyak sekali anak muda yang terjun berpartisipasi,” ucapnya.

Semangat tersebut harus diarahkan dan dikoordinasikan, sebagai upaya pengoptimalisasian pelayanan kebencanaan.

Selain tantangan, ciri lain yang melekat pada generai milenial adalah kedekatan dengan pemanfaatan media baru (intenet) dan media sosial. Hal ini bisa dimanfaatkan sebagai media kampanye sederhana namun efektif, karena perilaku masayrakat sekarang hampir hidup tidak bisa hidup tanpa media sosial.

“Dengan memanfaatkan kedekatan mereka dengan media sosial akan membantu kita dalam mengalang kepedulian, melalui penyebaran informasi dengan akun-akun medsos dan lainnya untuk membantu, mempermudah dan mempercepat untuk diakses khalayak,”tutur Budi.

Dalam sesi tersebut juga menghadirkan Mahli Zainudin Tago, Sekretaris Umum Badan Pengurus Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Shodaqoh Muhammadiyah (LazisMu) Pusat.

Ia menyatakan bahwa peran dua lembaga yang berada di naungan Muhammadiyah ini sangat erat, Lazismu sebagai pengelola zakat dan MDMC sebagai penyalurnya. Ia mengistilahkan keduanya sebagai dua mata sisi uang. Menghadapi tantagan kedepan Lazismu diharapkan segera berbenah dalam penataan sistem.

“Tantangan Lazismu periode ini adalah penataan sistem. Dalam penataan sistem tersebut, Lazismu harus banyak duduk dengan berbagai pihak dalam proses penataannya. Salah satunya dengan MDMC,” ujar Mahli.

Diakhir acara, Budi berpesan untuk para melienial bahwa keberadaan mereka bisa sangat membantu dakwah menggembirakan yang di gelorakan Muhammadiyah. Dengan melalui ketangkasan mereka dalam bermedia sosial. (a'n)


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website