Sasar Milenial, LazisMu Wajib Terapkan Prinsip 3M
Dibaca: 399
MUHAMMADIYAH. ID, SLEMAN— Menanggapi kemajuan era digital dan melimpahnya jumlah populasi generasi milenial, Lembaga Amil, Zakat, Infak dan Shadaqah Muhammadiyah (LazisMu) dalam kegiatan Amil Camp yang diselenggarakan mulai tanggal 7 sampai 9 Desember 2018 di Sambi Resort Kaliurang, Sleman turut membahas dan mendiskusikan semangat fundraising guna menyasar para milenialis.
Masa sekarang ini ditemukan banyak pergerseran kebiasaan yang dialami oleh warga atau umat. Didalam persoalan perzakatan terutama, jika dahulu orang yang mapan yang berzakat, kini posisi berubah. “Banyak dari kalangan bukan mapan, mereka berlomba-lomba ikut berzakat," ungkap Nur Efendi, CEO Rumah Zakat ketika menyampaikan materi pada Sabtu (8/12).
Faktor tersebut menjadi salah satu penyebab Indonesia dinobatkan sebagai negara paling dermawan oleh Charities Aid Foundation (CAF) di World Giving Index 2018.
Perubahan tersebut memiliki kedekatan dengan peran digital filantropi, sehingga filantropi sekarang bukan lagi diidentikkan kepada orang tua atau masyarakat kaya saja. Efendi menjelaskan, hal ini muncul sebagai ungkapan ekspresi generasi milenial bahwa gerakan filantropi sebagai investasi.
“Mereka menganggap, gerakan filantropi sebagai invesatsi sosial serta invesatasi pengembangan karakter dan penguatan kapasistas untuk menjadi pemimpin dimasa depan," tambahnya.
Berangkat dari hal tersebut, LazisMu sebagai lemabaga zakat harus mampu menjawabnya melalui langkah berikut. Dengan cara melakukan transformasi rekontruksi model bisnis, berkolaborasi aktif dengan masyarakat, serta memiliki nilai yang unik dan proporsional.
“Langkah tersebut merupakan sebuah paradigma yang harus dikembangkan ketika memilih sasaran target generasi milenial. Salah satunya dengan merubah design ruang kantor, memberlakukan fleksibelitas jam kerja. Karena jiwa mereka (Milenialis) seperti itu,” tandasnya.
Membidik generasi milenial, LazisMu diupayakan sudah memikirkan kedekatan dengan Teknologi Informasi (IT), karena kunci dunia sekarang berada di IT. Efendi menjelaskan bahwa hal ini sekarang yang menjadi dunianya milenialis. Maka di segala aspek pelayanan, LazisMu sudah harus menerapkan 3M yaitu mempercepat, memperingan, dan mempermudah.
“Sehingga mampu untuk terciptanya ekosistem LazisMu yang kompatibel dengan gerak perubahan zaman,"tutupnya. (a'n)
Tags:
Arsip Berita