Gabungan 8 PTM Luncurkan Buku Kemuhammadiyahan
Dibaca: 694
MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA-Di latarbelakangi oleh kebutuhan untuk menjawab tantangan zaman dalam memaksimalkan pengajaran Kemuhammadiyahan pada mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM), Majelis Tinggi Pendidikan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) menyelenggarakan acara Lokakarya Al-Islam Kemuhammadiyahan pada Senin (10/12).
Dalam acara yang diawali dengan Launching Buku Kemuhammadiyahan dan buku karya Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir berjudul "Ahmad Dahlan Reborn: Teologi Al-Maun untuk Generasi Milenial", Ketua Tim Penulis Buku Kemuhammadiyahan Zamahsari menyampaikan bahwa kurangnya ketertarikan mahasiswa dalam mengikuti mata kuliah Kemuhammadiyahan menjadi sebab ditulis-ulangnya buku Kemuhammadiyahan dengan pendekatan yang lebih baru dan dekat dengan milenial.
"Atas kepedulian bahwa mata kuliah (dengan buku yang lama) ini kurang menarik oleh mahasiswa," ungkap Zamahsari di lokasi acara, Aula Ahmad Dahlan Kampus UHAMKA Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Ditulis oleh tim gabungan dari delapan PTM berbeda, Buku Kemuhammadiyahan yang telah dicetak awal pada Agustus 2018 oleh penerbit Suara Muhammadiyah itu juga memecahkan rekor pencetakan terbanyak dalam sepanjang sejarah penerbitan buku oleh Suara Muhammadiyah.
"Totalnya 16.250 ekslempar. Buku ini juga dirancang dengan pendekatan praksis Muhammadiyah, taawun untuk keluarga dhuafa," ujar Zamahsari.
Dalam kaitannya dengan kaum dhuafa, menurut Zamahsari praktik dari Buku Kemuhammadiyahan oleh mahasiswa sangat potensial.
"Dari praktik aksi di lapangan ada 476 keluarga yang diberdayakan oleh satu PTM saja dengan hasil penggalangan dana sampai terkumpul 520 juta rupiah. Tahun ini, 8 PTM bersamaan menggunakan pembelajaran dengan buku yang sama. Perkiraan tahun ini lebih kurang 200 keluarga dhuafa yang diberdayakan. Data yang baru masuk sudah ada 731 juta dari 21 dosen. Potensi yang besar sekali, " imbuh Zamahsari.
Sementara itu Rektor UHAMKA Gunawan Suryoputro menekankan dua poin penting dalam lokakarya yang diikuti oleh Badan Pengurus Harian (BPH) PTM dan dosen Al Islam dan kemuhammadiyahan itu.
Pertama, menurut Gunawan PTM harus mengikut pada arahan Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir untuk menjadi pusat unggulan (center of exellence), dan kedua, PTM harus berkembang berdasarkan Al Islam Kemuhammadiyahan.
Dalam lokakarya yang terselenggara berkat kerjasama PTM se-Jabodetabek tersebut, hadir beberapa tokoh Muhammadiyah seperti Ketua Majelis Diktilibang PP Muhammadiyah Lincoln Arsyard, Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Munir Mulkhan, dan Mantan PP Muhammadiyah Yunan Yusuf. (Afandi)
Tags:
Arsip Berita