Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > Muhammadiyah Membangkitkan Kembali Kesadaran Beragama yang Mencerahkan

Homepage

Muhammadiyah Membangkitkan Kembali Kesadaran Beragama yang Mencerahkan

Jum'at, 15-02-2019
Dibaca: 207

MUHAMMADIYAH.ID, BENGKULU -- Tanwir Muhammadiyah 2019 memilih kota Bengkulu sebagai tuan rumah. Pemilihan tersebut tidak lepas dari sejarah panjang ikatan Muhammadiyah dengan para tokoh Muhammadiyah dan Bangsa yang ada di Bengkulu.
 
Hal tersebut disampaikan, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dalam pembukaan Tanwir Muhammadiyah bertempat di Gedung Daerah Provinsi Bengkulu, Jum'at (15/2).
 
"Kami menyelenggarakan tanwir di kota Bengkulu atas pertimbangan sejarah lahirnya tokoh-tokoh Muhammadiyah dan Bangsa. Hasanuddin adalah pengusaha ternama dari Muhammadiyah dan ayah dari ibu Fatmawati. Soekarno pernah menjadi Ketua Majelis Pendidikan dan Pengajaran Muhammadiyah. Juga ada tokoh Tionghoa Muslim juga tokoh Muhammadiyah. Kami ingin mengenang jejak dan menyambung mata rantai para tokoh yang tidak hanya hadir untuk Muhammadiyah tapi juga untuk negara," ungkap Haedar.
 
Haedar melanjutkan,  Tanwir Muhammadiyah 2019 ini mengambil tema Beragama yang Mencerahkan dengan dua pertimbangan.
 
"Muhammadiyah maupun umat Islam dituntut menyebarkan praktek islam yang mencerahkan kehidupan sehingga muslim cerah hati sikap dan tindakan yang disinari nilai ajaran Islam yang luhur dan utama sebagaimana dibacarakan dalam surat An-Nur," kata Haedar.
 
"Dalam kehidupan sehari-hari masih menjumpai pengalaman dan pemahaman Islam seperti sikap ektream dalam beragama, intoleransi, hoax, politik identitas, kebencian, permusuhan, dan praktek hidup yang memisahkan diri dari hajat hidup orang banyak," imbuhnya.
 
Karena hal itu, Muhammadiyah ingin membangkitkan kembali kesadaran agama yang mencerahkan. Yang mengeluarkan umat manusia dari segala bentuk kegelapan yakni kehidupan yang bercahayakan nilai-nilai ilahi. 
 
"Islam mengajarkan ajaran kemuliaan akal budi sebagai mana misi pencerahan nabi. Mengajarkan agama dengan cara yang makruf. Beragama yang mencerahkan dapat membangun keadaban publik. Dalam kehidupan kebangsaan saat ini masih terdapat nilai-nilai positif yakni ruh toleransi, kedamaian, ta'awun, semangat untuk maju bersama, kegotongroyongan," pungkasnya. (Syifa)

Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website