Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

Muhammadiyah
.: Home > Berita > Kader IMM Jangan Gagap Kompetisi di Era Revolusi Industri

Homepage

Kader IMM Jangan Gagap Kompetisi di Era Revolusi Industri

Kamis, 14-03-2019
Dibaca: 794

MUHAMMADIYAH.ID, MATARAM — Ketua Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM), Najih Prasetyo mengimbau kader muda Muhammadiyah tidak gagap dalam kompetisi di era revolusi 4.0.

Hal tersebut disampaikan padaRabu(13/3), disela acara pelantikan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) IMM Nusa Tenggara Barat (NTB). Menurutnya, baik kualitas ataupun kuantitas kader muda Muhammadiyah yang berkecimpung dalam teknologi informasi (TI).

“Saya justru melihat anak anak muda Muhammadiyah sudah kalah. Ini yang harus kita kejar bersama bagaimana mengejar dan adaptasi dengan revolusi industri 4.0 mendatang,” ungkap Najih.

Mantan DPD IMM Jawa Timur ini menjelaskan, ada tiga poin yang harus dikuasi oleh para kader Muda Muhammadiyah untuk mengarungi kompetisi pada abad ini. Pertama, penguasaan dalam bidang TI.

“Sebab  jujur, coba jawab, berapa kader IMM dan Muhammadiyah yang pahamnya isu isu teknologi,” tegasnya.

Hal ini juga sebagai kritik terhadap lembaga milik Muhammadiyah yang telah menyusun konsep dalam jangka waktu yang lama untuk fundrising, tapi dengan hasil yang belum maksimal. Ia membandingkan dengan aksi anak muda yang memanfaatkan media sosialnya bisa mengumpulkan dana dengan jumlah yang melimpah dalam waktu yang relatif singkat.

Kedua, kader muda Muhammadiyah harus cakap dalam kewirausahaan. Terkait ini, ia menyoroti proses pengkaderan. Menurutnya, pengkaderan di Muhammadiyah sifatnya hanya formalitas dan dijadikan sebagai event tahunan.

“Kaderisasi tidak berbasis kebutuhan riil. Itu yang membuat kita tertinggal dalam kondisi dan persaingan ekonomi. Sehingga sendi yang harus diperbaiki menurut saya, selain persoalan entrepreneurship, juga bagaimana mengeluarkan energi kita untuk membuka lahan ekonomi baru,” terangnya.

Selanjutnya, poin ketiga yang harus dimiliki oleh kader muda Muhammadiyah adalah rasa empati pada momen penting. Dalam momen eforia politik seperti saat ini, Najih berpesan untuk para kader muda Muhammadiyah agar lebih pro aktif. Peran pro aktif tersebut dimaksudjkan untuk menangkal arus informasi hoak yang semakin marak meyebar di tengah masyarakat. (a'n)


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website