Muhammadiyah - Persyarikatan Muhammadiyah

MUHAMMADIYAH.ID, BANTUL  – Sosok Rovicky Dwi Putrohari sebagai Ahli Geolog begitu dekat dengan Muhammadiyah Disaster Manegement Center (MDMC), selain sebagai Konsultan Ahli di MDMC (Alm) Rovicky juga memberikan kontribusi terhadap geologi dan kebencanaan di Indonesia. 

 

Atas jasa dan kontribusi tersebut, MDMC PP Muhammadiyah menggelar Bincang-Bincang Bencana Mengenang Sang Pendongeng Geologi yang bertajuk “Belajar Migitasi Bencana Melalui Dogeng Ala Pakde Rovicky”, pada (16/3) di Ruang Pertemuan Pascasarjana, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). 

 

(Alm) Rovicky atau yang akrab dipanggil Pakde selain pencetus dongeng geologi juga telah memberikan kontribusinya terhadap perkembangan MDMC dalam respon kebencanaan terutama dalam hal migitasi. 

 

Disampaikan oleh Ketua MDMC PP Muhammadiyah, Budi Setiawan dalam sambutannya, bincang-bincang ini dalam rangka mengenang, menghibur dan mengapresiasi bahwa apa yang dilakukan Pakde Rovicky sangat luar biasa sehingga nantinya kita dapat meneladani pengetahuannya. 

 

“Kedepan harapannya MDMC bisa menularkan dongeng-dongeng geologi kepada masyarakat terutama yang awam agar dapat menangkap ilmu bumi dan persoalan kebencaan. Sehingga keberadan MDMC akan mudah dirasakan,” harapnya. 

 

Budi Setiawan memaparkan, MDMC melalui Devisi Pengurangan Risiko dan Kesiapsiagaan telah menyiapkan beberapa projek seperti gagasan "sahabat bencana" untuk mahasiswa KKN di Peguruan Tinggi Muhammadiyah agar mereka menularkan persoalan kebencanaan di masyarakat. 

 

“Kemudian di kalangan masyarakat MDMC juga membentuk jamaah tanggung bencana. Dan melalui MDMC di daerah-daerah bersama AUM sudah memetakan titik-titik bencana agar nanti ketika ada bencana cepat mengatasinya,” paparnya. 

 

Sementara itu Pemateri Heru Hendrayana, Ketua Departemen Teknik Geologi Fakultas UGM sekaligus  sahabat dekat (Alm) Pakde Rovicky mengatakan, Pakde adalah seorang geolog Alumni Departemen Teknik Geologi UGM yang dikenang masyarakat luas lewat karyanya dogeng geologi. 

 

“(Alm) Pakde Rovicky sudah memulai dongeng geologi sejak tahun 1998 melalui blog,” paparnya. 

Menurutnya, kenapa (Alm) Pakde Rovicky memilih dongeng ternyata tak terlepas dari latar belakang keluarnya yang selalu akrab dengan dongeng sejak kecil. 

 

“Dari sisi geologi sebetulnya dongeng sangat pas karena geologi membicarakan masa lalu, seperti moto bahwa apa yang kita lihat sekarang adalah kunci melihat masa lalu. Jadi, sebuah dongeng itulah yang digunakan Pakde Rovicky agar geologi mudah dipahami,” papar Heru.

 

Teman (Alm) Pakde Rovicky yang akrab di masa mudanya juga menceritakan, bahwa Pakde Rovicky pernah menjabat sebagai ketua ahli di Ikatan Geologi Indonesia. Sebuah organisasi profesional yang tidak gampang duduk sebagai ketua pastinya karena ia mempunyai kekuatan dan kapasitas yang tinggi. Menurutnya, apa yang sudah di gagas oleh Pakde Rovicky yaitu Dogeng Geologi adalah kebutuhan yang pas sesuai generasinya. 

 

“Hal inilah yang dilakukan Pakde dalam memanfaatkan media informasi sesuai zamannya dengan cara yang pas sehingga dogeng geologi menjadi sesuatu yang unggul,” paparnya. 

 

Sosok Pakde Rovicky dikatakan Heru melalui gagasan dogeng geologi sebagai pribadi seorang geolog, representasi komunikasi seorang geolog dengan masyarakat awam, representasi kebutuhan informasi digital tentang fenomena kebumian, representasi antar generasi melalui teknologi informasi digital, representasi komunikasi antar generasi dengan gaya millenial representasi gaya belajar dan berdiskusi di era millenial dan post milenial dan representasi sebagai pribadi yang confident open connected (percaya diri terbuka dan terhubung). 

 

“Selamat jalan saudaraku dan sahabatku, Pakde Rovicky. Dongeng geologi tidak akan pernah mati, karena kami akan selalu meneruskan dongeng geologi inini untuk generasi mendatang,” paparnya mengakhiri materi. 

 

Dalam sesi mengenang Pakde Rovicky itu MDMC juga menyerahkan kenang-kenangan kepada pihak keluarga almarhum Pakde Rovicky atas kiprahnya dalam geologi dan kebencaan. (Andi)